PEKANBARU-UTUSANRIAU.CO -- Persoalan kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah semata, peran serta dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Hal itu dikemukakan Gubernur Riau H Annas Maamun diwakili oleh Asisten II Setdaprov Riau Drs H Wan Amir Firdaus MSi dalam sambutannya saat membuka Seminar nasional solusi tuntas Riau bebas asap, Selasa (29/4/14) di hotel Pangeran Pekanbaru.
"Peran serta dari akademisi dan pakar berupa sumbangsih pemikiran dalam mencari solusi penyelesaian kabut asap ini sangat kami harapkan," katanya.
Hal itu juga dalam rangka mengantisipasi kemarau panjang yang diprediksi MBKG yang akan melanda Provinsi Riau pada Mei hingga September mendatang.
"Kita berharap kabut asap seperti beberapa bulan lalu, tidak akan terulang lagi, karena itu, melalui seminar ini kita mengharapkan akan menghasilkan sebuah keputusan bersama antara pemerintah dengan pihak universitas dalam mengatasi masalah asap ini," katanya.
Sementara, Rektor Universitas Riau Prof Dr Ashaluddin Jalil MSi mengemukakan, persoalan asap Riau telah menjadi keprihatinan pihak Universitas Riau.
Melalui pertemuan dengan para pakar dari berbagai bidang terkait Karhutla, Universitas Riau telah membentuk Satgas Solusi Tuntas Bebas Asap.
"Sekitar Lima ribuan sumber daya manusia siap kita terjunkan keberbagai daerah dalam membantu petugas pemadam api, mengatasi Karhutla," tegas Ashaluddin.
Selain menyiapkan tenaga yang akan turun langsung kelapangan, Ashaluddin juga menyebut para pakar yang ada di Universitas Riau juga akan melakukan berbagai penelitian hingga ditemukan solusi pemadaman api, terutama dilahan gambut.
"Karena api dilahan gambut ini tidak mudah memadamkannya, karena itu perlu cara khusus, sehingga api padam, tapi kita harapkan lingkungan juga akan terus terjaga," harapnya. **(ris)
###
