ROKAN HULU-UTUSANRIAU.CO -- Pendidikan Madrasah dinilai sangat urgensial dalam menentukan bangsa ini ke depan, sebab tantangan paling berat di masa mendatang itu, bukanlah kemiskinan dan ekonomi tapi krisis moral dan akhlak.
Demikian disampaikan Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, saat memberi sambutan pada kegiaatan perpisahan, pelajar kelas akhir MAN I Pasir PEngaraYan, di Dusun Boncah Tagonang Desa Rambah Tengah Hilir (RTH), Selasa (29/4/14).
Menurutnya, jika orang tua menyerahkan anaknya ke madrasah untuk didik sudah sangat ideal, sebab krisis akhlak, kepercayaan dan budi pekerti sangat tinggi dampak di tengah-tengah masyarakat.
" Tandusnya keimanan, perlunya ada benteng akidah yaitu pendalamaan pendidikan agama, selama 12 tahun mendapatkan pendidikan keagamaan menjadi tonggak diri anak-anak saya, saya yakin tidak akan tumbang, mengahadap fenomana saat ini," sebutnya.
Pendidikan agama bertujuan supaya generasi bangsa itu terselamatkan, sebut Achmad konsep pendidikan yang diprogramkan Pemkab Rohul yakni cerdas, berilmu pengetahuan berbasiskan religus dan berakhlak mulia.
Ini tantangan berat, bukan ekonomi jadi persoalan, seharusnya musti bangga dengan pendidikan madrasah, " Saya berharap ini bukan pendidikan yang terakhir, perlunya anak-anak saya ketahui di Masjid Agung Islamic Centre Pasir Pangaraian ada yang sarjana melamar jadi Cleaning Service,". Para pelajar ini langkah awal untuk berikutnya dan raihlah kesempatan lanjutan serta keberhasilan dalam lembaga pendidikan.
Makin besar pelung lulusan MAN ini diterima bekerja dan mau Perguruan Tinggi (PT) berarti sekolah ini ibarat pabrik yang berhasil mencetak lulusan-lulusan handal, sebut Achmad, kalau pemerintah berhasil membangun moral generasi bangsa, " Maka kita komit membangun madrasah, pondok pesantren, rumah ibadah, kita juga memberikan bantua Rp 25 juta untuk membangun mushalla MAN ini," ujarnya.
Di tempat yang sama Kakan Kemenag Rohul Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MA, lulusan MAN, pertama diharapkan mereka semua bisa masuk perguruan tinggi, kedua jika tidak mampu masuk perguruan tinggi setidaknya mereka menjadi tokoh masyarakat, " Tamatan madrasah ini setidaknya jadi imam di masyarakat," ujarnya.
Tahun ini sekitar lulusan MAN Pasir Pengarayan, Pondok Pesantren sekitar 250 pelajar, khusus untuk tamatan sebanyak 80 pelajar, sedangkan tahun 2013 sebanyak 125 orang. Dalam kegiatan perpisahan itu, selain menampilkan berupa kuda lumping, Bupati Rohul mengunjungi pameran beragam keterampilan dan kerajian siswa/I MAN I Pasir Pangaraian.**(adv/ar)
###
