Bengkalis, utusanriau.co- Nahdatul Ulama Kabupaten Bengkalis melakukan kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU). Ada 20 Ustadz dari 8 Kecamatan Kabupaten di Bengkalis yang mengikuti kegiatan iniyang telah dilaksanakan, Sabtu (1/2/2014) malam di Aula Bumi Perkemahan Pramuka Kecamatan Bengkalis.
Pembukaan kegiatan Pendidikan Kader Penggerak NU pertama kali yang merupakan angkatan pertama
itu dihadiri Pengurus Besar NU Inceng Sobirin, Pengurus Wilayah Riau Ahmad Syafrudin, Assisten II Setdakab Bengkalis Huzaini dan para tokoh dan tamu undangan lainya.
Ketua Pengcab NU Bengkalis Amrizal mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan dalam rangka menciptakan kader-kader NU sebagai penggerak baik di organisasi maupun masyarakat, sebab saat ini saya nilai telah terjadi lemah semangat untuk menjalankan roda organisasi.
"Di sudut kampung ada paham Ahlussunah Waljamaah yang sekarang sudah banyak meninggalkan dan dampaknya terjadi penurunan kesadaran agama ditengah-tengah masyarakat, maka dari itu kader ini mampu mencetak ulama-ulama baru yang bisa melanjutkan estafet peran ulama terdahulu,
"katanya.
Menurut Amrizal bahwa hingga saat ini telah banyak ulama bergabung dengan partai politik (parpol) tertentu dan hal itu itu harus dibendung, "sebab Kami pernah berdiskusi, bahwa di Kab. Bengkalis
nyaris punah tokoh ulama yang bisa dijadikan panutan, sehingga kader-kader ini sangat diharapkan sebagai panutan," katanya lagi.
Selanjutnya, Sekretaris Tanfiziah NU Riau Ahmad Syafrudin menjelaskan bahwa sebagai penggerak ulama harus dimulai dari diri sendiri dulu, "disiplinkan diri itu yang terpenting karena
tantangan kedepan cukup besar, "ungkapnya.
Sehubungan dengan pesta Demokrasi bulan April mendatang, Ahmad Syafrudin katakan, NU itu organisasi Islam dan bukan parpol, sebab itu saya meminta pada para kader NU untuk tidak yang berani 'menjual'
bendera salah satu parpol di organisasi ini dan jika itu terjadi, silahkan melaporkan kepimpinan, "tegasnya. (bp)
