Wagubri Hadiri Festival Pangan Sagu Nusantara

Wagubri Hadiri Festival Pangan Sagu Nusantara
Wagubri Hadiri Festival Pangan Sagu Nusantara###

JAKARTA,GAUNGRIAU.COM - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Arsyadjuliandi Rachman menyambut baik Festival Pangan Sagu Nusantara 2014, yang ditaja Pemerintah Kabupaten Meranti, Riau dan Kabupaten Sorong, Papua bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), di Parkir Selatan Gelora Senayan, Jakarta. Festival berlangsung selama dua hari (Sabtu-Minggu/4 – 5 Mei 2014).

Apalagi, animo masyarakat ternyata cukup besar untuk datang ke festival tersebut. Festival yang dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Dr Rusman Heriawan tidak saja dihadiri masyarakat umum, tapi juga para pengusaha, pejabat, kalangan artis hingga duta besar negara-negara sahabat. Nampak hadir artis senior Titiek Puspa, Melly Manuhutu, Edo Kondologit, Iyet Bustami hingga pengacara senior Elza Syarief. Melly Manuhutu bahkan dinobatkan sebagai Duta Sagu Nasional, Iyet Bustami Duta Sagu Provinsi Riau dan Edo Kondologit Duta Sagu Papua.

“Saya mengapresiasi dan mendukung festival ini. Saya akan dukung apa maunya Bupati Kepulauan Meranti ini (menjadikan sagu sebagai makanan pengganti beras dan hilirisasi produk sagu),” tegas Wagubri yang akrab disapa Andi itu saat berpidato.

Andi pun mengatakan bahwa untuk mendukung diversifikasi sagu atau hilirisasi produk sagu menjadi berbagai produk makanan, obat-obatan ataupun kosmetik, perlu dilibatkan tidak saja Dinas Pertanian, tapi juga Dinas Kehutanan termasuk Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD). “Paling tidak tiga SKPD ini harus saling bekerja sama,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Andi mengajak para pengusaha untuk melihat peluang investasi khususnya untuk produk downstream (produk turunan) sagu. Selama ini, sagu belum mampu diolah dengan baik menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis. Setakat ini, sagu baru dikenal masyarakat sebagai salah satu bahan makanan, seperti mie sagu dan lainnya. Padahal, sagu tidak saja bisa diolah menjadi berbagai produk makanan, namun juga kosmetik, obat-obatan, bahan kebutuhan industri plastik dan perekat hingga bioetanol. “Para investor harus melihat ini sebagai suatu peluang usaha yang sangat menjanjikan,” tegas Andi lagi.

Selama ini, pemanfaatan sagu sebagai sumber pangan nasional masih kalah jauh dibanding beras. Padahal sagu merupakan sumber pangan asli Indoensia yang persediaannya melimpah, ekonomis, dan kandungannya jauh lebih baik dari beras karena tinggi karbohidrat (84,7%) dan rendah kadar gula.

Sudah sekian lama sagu menjadi komoditas ekspor terutama ke Singapura, Malaysia, Eropa dan Jepang. Namun sayang, di dalam negeri sagu tidak diolah dengan baik, sehingga kurang bernilai ekonomis. Masyarakat Indonesia juga sangat tergantung dengan beras. Bahkan seperti dikatakan Wamentan Rusman, 90 persen masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok. Padahal di tahun 1950-an, hanya sekitar 53 persen masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai makanan pokok. Selebihnya, ada yang makan sagu, jagung ataupun umbi-umbian.

“Ketika itu masyarakat Indonesia sangat menghargai kearifan lokal. Orang Papua makan umbi-umbian, NTT makan jagung dan ada juga yang makan sagu. Sekarang 90 persen lebih kita tergantung dengan beras. Ini jelas suatu kesalahan besar,” tegas Rusman.

Sekedar diketahui, perkebunan sagu di dunia sekitar 2 juta hektar lebih. 1,25 juta hektar ada di Indonesia dan terluas di Papua. Selebihnya ada di Riau (Kepulauan Meranti, Bengkalis, Inhil, Siak dan Pelalawan), Aceh, Sulawesi, Maluku, Sumbar dan Sumut. “Ini sebenarnya adalah karunia Tuhan yang luar biasa untuk rakyat Indonesia,” ungkap Rusman.

Pada festival ini juga disediakan berbagai produk makanan dengan bahan dasar sagu secara gratis. Masyarakat umum yang datang ke festival bisa mencicipinya secara langsung. Paling tidak, menurut pihak panitia, ada sekitar 3 ribu paket makanan yang disediakan secara cuma-cuma. Diharapkan melalui festival ini, masyarakat semakin cinta dengan produk makanan berbahan dasar sagu.**(rls/hms)

###

Berita Lainnya

Index