PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Jelang pelantikan pengurus Paguyuban Masyarakat Solo Riau (Pamor) pada Jumat malam (20/10) mendatang. Pihak panitia terus mempersiapkan acara salah satunya dengan menggelar rapat dengan seluruh pengurus di lokasi pelantikan yakni Joglo yang beralamat di Jalan Pertanian, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Rabu (18/10/17).
Ketua umum PAMOR, Bagus Santoso mengatakan, bahwa dalam pelantikan pengurus nantinya pihak panitia akan mempertunjukan kesenian wayang kulit, musik-musik tradisional Jawa dan juga parade kuliner yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang datang. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk dapat bersama-sama menghadiri sekaligus menyaksikan pertunjukan budaya yang akan dilaksanakan.
"Saya mengajak sekaligus mengundang seluruh elemen masyarakat untuk dapat hadir dalam acara pelantikan sekaligus pertunjukan budaya tersebut. Selain pertunjukan budaya, juga akan ditampilkan parade kuliner seperti bakso, ayam penyet dan makanan khas lainnya," ajaknya.
Lebih lanjut dikatakannya, anggota yang tergabung dalam PAMOR selain berasal dari daerah Solo dan sekitarnya yang telah lama menetap di Riau. Juga memiliki baground profesi yang bermacam-macam mulai dari birokrat, politisi dan juga pengusaha. Untuk itu, salah satu fokus program kerja yang akan dijalankan adalah pengembangan dunia usaha yang dipusatkan di Joglo Jalan Pertanian milik Pakde Tugimin.
"Pakde Tugimin sebagai dewan penasehat PAMOR sudah memberikan sarana yang sangat luar biasa yakni Joglo yang dijadikan pusat kegiatan. Kami harap organisasi ini dapat jadi sarana untuk memberikan sumbangsih pembangunan khususnya dalam hal budaya dan juga pengembangan usaha kecil menengah," harapnya.
###Dewan penasehat PAMOR, Pakde Tugimin mengatakan, salah satu alasan pendirian joglo tersebut adalah sebagai sarana untuk menjalankan kegiatan dan tempat berkumpulnya masyarakat Jawa yang ada di Riau. Pasalnya ia menilai selama ini paguyuban yang ada hanya seperti 'Siluman', yakni tidak memiliki tempat serta kegiatan, kemudian hanya muncul ketika mendekati musim Pilkada saja.
"Karena saya merasa tergugah dengan hal itu, kemudian saya mendirikan joglo ini. Kebetulan setelah ada joglo ini, paguyuban PAMOR berdiri dan silahkan jolgo ini dijadikan sekretariat. Selain itu, joglo ini juga bisa digunakan untuk kegiatan sosial atau kebudayaan lainnya bagi paguyuban lain, tidak ada pamrih apapun yang saya minta kecuali untuk kemajuan paguyuban dan pembangunan Riau," sebutnya.
Majelis pertimbangan PAMOR, Edy Kusdarwanto menyebut bahwa tujuan didirikannya paguyuban atau ini tidak lain hanyalah untuk berpartisipasi penuh dalam pembangunan Riau. Dimana salah satu syarat untuk bisa berpartisipasi adalah dengan berorganisasi, karena dengan begitu dinilai akan lebih efektif.
"Inilah yang mendasari kenapa PAMOR ini hadir, yang semata-mata ingin berpartisipasi penuh dalam hal pembangunan provinsi Riau. Dengan banyaknya latar belakang profesi anggota, diharapkan jika berhimpun seperti ini akan lebih mudah dalam pembinaan, contoh sederhana saat terjadi kasus bakso Mekar beberapa waktu lalu," tutupnya.**Rls
###
