Kekuatan Dunia Bantu Nigeria Cari Ratusan Pelajar yang Diculik Boko Haram

Kekuatan Dunia Bantu Nigeria Cari Ratusan Pelajar yang Diculik Boko Haram

ABUJA, UTUSANRIAU.CO - Bantuan internasional mulai mengalir ke Nigeria untuk membantu pelacakan 223 pelajar putri yang diculik oleh militan Boko Haram. Tidak hanya Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan China juga memberikan bantuan khusus untuk Nigeria.

Sama seperti AS, otoritas Prancis dan Inggris juga mengirimkan tim ahli ke Nigeria untuk membantu aparat setempat dalam memburu dan melacak keberadaan ratusan anak perempuan berusia 16-18 tahun yang diculik Boko Haram sejak 14 April lalu.

Sedangkan China berjanji untuk memberikan suplai informasi penting yang didapatkan melalui satelit dan juga layanan intelijennya kepada Nigeria. Otoritas Inggris juga sudah sepakat untuk mengerahkan kemampuan pencitraan satelit untuk melacak korban penculikan tersebut. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (8/5/2014).

Perdana Menteri Inggris David Cameron telah menyampaikan kecamannya kepada Boko Haram dan menyebutnya 'sangat jahat'. PM Cameron juga menyatakan, tim kecil yang memilik keahlian khusus dalam perencanaan dan koordinasi akan segera dikirimkan ke Nigeria untuk membantu pelacakan korban penculikan.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menyatakan, tim khusus dari Prancis akan dikerahkan ke wilayah Nigeria dan juga ke negara tetangga untuk membantu pencarian. Presiden Prancis Francois Hollande telah menelepon Presiden Nigeria Goodluck Jonathan secara langsung pada Rabu (7/5) untuk membahas soal penculikan tersebut.

Pemerintahan Presiden Jonathan menjadi sasaran kritikan tajam, baik dari kalangan aktivis maupun orang tua korban karena dianggap lamban dalam menangani kasus penculikan tersebut. Para pengamat menilai bahwa sambutan baik Presiden Jonathan terhadap bantuan militer negara Barat dikarenakan pemerintahannya sudah tidak mampu menangani Boko Haram tanpa bantuan negara lain.

Terlebih setelah pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau merilis video yang isinya ancaman bahwa mereka akan menjual anak-anak perempuan tersebut sebagai budak.

Di tengah kekhawatiran pemerintah Nigeria dalam menangani penculikan 223 pelajar putri ini, justru terjadi kasus serupa di Warabe, Gwoza, negara bagian Borno pada Minggu (4/5) kemarin. Ada 11 anak perempuan berusia 12-15 tahun yang diculik sekelompok pria bersenjata yang diyakini anggota Boko Haram. (detiknews.com)

Berita Lainnya

Index