KORUT, UTUSANRIAU.CO - Isu seputar Korea Utara dan nuklir yang dimilikinya tak henti-hentinya menjadi ancaman bagi negara tertangga. Apalagi Korut memiliki rencana terbaru untuk kembali melakukan uji coba nuklir keempat kalinya, dalam waktu dekat.
"Ini merupakan langkah tegas dan ini merupakan langkah balasan termasuk melakukan uji coba nuklir untuk melindungi kedaulatan dan martabat negara," ujar seorang pejabat kantor berita KCNA seperti dilansir Reuters, Minggu (21/5/2014).
Ancaman dari Korut ini keluar setelah pihak Korsel mengeluarkan pernyataan bahwa musuh bebuyutannya itu memiliki renana untuk melakukan uji coba nuklir. Sedangkan Amerika Serikat, pihak yang selama ini berada di belakang Korsel, memprediksi uji coba yang akan dilakukan Korut tidak berada dalam waktu dekat.
Di tengah-tengah, isu rencana peluncuran nuklir Korut, Presiden AS Barack Obama mengunjungi Korsel pada akhir bulan lalu. Meski begitu, Obama menyatakan ancaman Korut itu tidak berarti apapun.
"Ancaman-ancaman dari Korea Utara tidak berarti apa-apa," kata Obama dalam konferensi pers dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.
Sebelumnya Obama terbang menuju basis Angkatan Udara AS di Osan, daerah di luar Seoul. Perjalanan Obama itu dibayangi oleh hubungan Korsel dan negara serumpunnya Korut yang masih tegang karena adanya dugaan uji coba nuklir yang dilakukan Korut.
Sejauh ini, Korut sudah melakukan uji coba nuklir sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 2006, 2009 dan 2013 lalu. Semua uji coba nuklir tersebut dilakukan di Punggye-ri yang ada di wilayah timur laut negara ini. (detiknews.com)
