Risiko yang Perlu Diwaspadai Saat Tanam Benang

Risiko yang Perlu Diwaspadai Saat Tanam Benang
ilustrasi###

UTUSANRIAU.CO - Wanita tak pernah berhenti berusaha untuk menjadi cantik. Segala cara rela mereka lakukan demi mendapatkan wajah cantik, mulus tanpa noda, tanpa kerutan dan garis halus yang terlihat.

Bisnis kecantikan pun berlomba-lomba menciptakan metode perawatan kecantikan terbaru untuk memuaskan kebutuhan para wanita yang selalu ingin tampil menarik. Salah satu yang sedang booming beberapa tahun belakangan ini adalah thread lifting atau tanam benang.

Metode ini dilakukan dengan cara memasukkan benang khusus yang bernama PDO (polydioxanone) ke jaringan di sekitar kulit untuk merangsang produksi kolagen. Perawatan ini diyakini dapat mengencangkan, menghilangkan kerutan hingga mencerahkan kulit.

"Benang PDO ditanam pada bagian lapisan kulit, nanti dia akan merangsang kolagen yang ada di kulit kita. Benangnya bisa memberikan khasiat yang efeknya bisa satu sampai dua tahun," ujar dokter estetika kulit dr. Erliswita Reza, saat ditemui Wolipop di klinik kecantikan CBC Beauty Care, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2014).

Prosedur ini diklaim aman dengan hasil akhir yang cukup memuaskan dan tahan lama. Namun tanam benang masih menjadi pro dan kontra di kalangan kedokteran. Kacamata medis melihat metode ini sebagai sebuah perubahan tren yang mungkin efeknya hanya sementara.

Dunia kedokteran pun sebenarnya tidak mengenal prosedur yang bisa memudakan kulit sebab menjadi tua adalah faktor alamiah pada manusia yang tidak bisa dicegah. Selain itu teknik tanam benang bisa saja menimbulkan efek samping yang mungkin berakibat fatal bagi kesehatan kulit.

"Jika dilakukan bukan dengan profesional bisa menimbulkan efek samping. Namanya juga benda asing yang masuk ke dalam kulit, itu bisa menusuk syaraf, pembuluh darah atau kelenjar air liur yang mengakibatkan pendarahan, radang atau bengkak," kata dokter kulit Sudigdo Adi, SpKk., saat diwawancara Wolipop melalui telepon, Rabu (7/5/2014).

Tanam benang, apabila tidak dilakukan oleh ahlinya juga berisiko mengakibatkan wajah jadi tidak simetris. Seorang terapis tanam benang harus memiliki keterampilan tinggi dalam memasukkan jarum dan benang ke kulit. Ia juga harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sudigdo sendiri tidak menganjurkan penanaman benang ke kulit, karena menurutnya risikonya lebih tinggi ketimbang manfaatnya.

"Ada beberapa kasus yang mengalami kesalahan teknis. Di Amerika sebenarnya sudah tidak dianjurkan. Banyak yang sudah warning dengan tanam benang ini, tapi sekarang sedang marak sekali di Korea," tambahnya.

Menurutnya, masih banyak cara untuk tampil sehat dan muda. Salah satunya dengan pola hidup yang teratur dan disiplin. Namun jika tetap ingin melakukan tanam benang, Sudigdo menyarankan untuk benar-benar cermat memilih tempat dan ahli yang terpercaya. "Bahannya juga harus benar," tutupnya. (wolipop.com)

###

Berita Lainnya

Index