Soal Embarkasi Haji, Besok Plt Gubri Adukan Menag ke Kepala Staf Kepresidenan

Soal Embarkasi Haji, Besok Plt Gubri Adukan Menag ke Kepala Staf Kepresidenan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri), H Wan Thamrin Hasyim ###

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri), H Wan Thamrin Hasyim mulai gerah. Pasalnya Kementerian Agama (Kemenag) RI tak kunjung memberi kepastian soal nasib status Embarkasi Antara Riau.

"Insya Allah besok saya berangkat ke Jakarta, pertama menemui Menteri Pendidikan. Kedua terus terang saja saya akan menemui Staf Presiden Muldoko (membicarakan masalah embarkasi antara)," kata Plt Gubri, Senin (22/5/2018).

Apalagi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pekanbaru, Riau belum lama ini Plt Gubri sempat berbincang dengan Presiden dan Staf Presiden mengenai Embarkasi Haji Antara.

"Saya terus terang tidak akan menyerah soal Embarkasi Haji Antara ini. Karena belakangan pak Menteri Agama mengirim tim lagi (tinjau embakarsi antara) dan mengatakan jalan masuk embarkasi terlalu sempit dan kecil," katanya menuturkan ucapkan tim Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag saat meninjau Embarkasi Antara pada tanggal 8 Mei lalu.

"Apa pula itu (jalan) jadi masalah. Mula-mula ini itu sudah selesai. Terakhir-terakhir tim tanpa sepengetahuan kami bersama Kemenag Riau meninjau embarkasi. Kasih tahu lah kami, biar kami tahu apa yang kurang. Jadi kita seperti kambing congek," ungkapnya mengeluhkan kondisi sebenarnya.

Karena itu, Plt Gubernur tak mau tahu kalau dirinya tetap akan menghadap Staf Kepresidenan Muldoko. Sebab saat kunjungan kerja ke Pekanbaru, Presiden sempat mempertanyakan siapa yang menghambat Embarkasi Antara Riau.

"Siapa yang menghambat ini (embarkasi) pak Plt," ungkap Plt Gubri menirukan pertanyaan Presiden.

"Menteri Perhubungan?" tanya Presiden. "Tidak Pak," jawab Plt Gubri.

"Kalau Menteri Agama," tanya Presiden lagi. "Sikit-sikit lah Pak," jawab Wan Thamrin menceritakan.

Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur menceritakan susahnya masyarakat Riau yang hendak pergi naik haji. Disamping harus menunggu lama, masyarakat juga harus dikenakan biaya transportasi lokal.

"Parahnya lagi ikat koper pun bayar. Terakhir yang buat saya panas itu masyarakat dikenakan biaya pendamping. Mereka itu kan ada SPPD," tukasnya.ck/nur

###

Berita Lainnya

Index