PEKANBARU-UTUSANRIAU.CO -- Secara bertahap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Pekanabru akan menertipkan pada pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di pasar-pasar yang berlokasi di tepi jalan.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Badan Satpol-PP, Azharisman Rozie, saat di konfirmasi, Kamis (15/5/14) mengakui sudah mulai menertipkan secara bertahap pasar tradisional yang aktifitasnya meluber ke jalan Raya.
Salah satunya pasar Agussalim yang dulunya hanya di gunakan saat subuh. Namun belakangan keberadaannya semakin mengganggu karena masih beraktifitas saat jalan raya mulai sibuk yakni pukul 07.00 wib.
"Dijalan Agussalin kita sudah tempatkan personil untuk menertipkan PKL yang masih berjualan sejak pukul 06.00 wib. Karena lokasi ini jalan utama menuju sekolah Santa Maria dan Rumah Sakit sehingga harus steril dari PKL saat pukul07.00 wib," tegas Azharisman Rozie.
Selain itu Pasar Cikpuan juga kini mendapatkan perlakuan sama. Pasalnya Jalan Nangka atau kini dinamakan Tuangku Tambusai akan macet saat-saat jam sibuk. Sehingga jika para PKL tidak di tertipkan tepat waktu maka akan memperparah kemacetan.
"Selain itu Pasar Pagi Arengka juga akan jadi target kita kedepan, sehingga badan jalan yang kini masih digunakan PKL kedepan bisa di gunakan kendaraan untuk memecah arus kemacetan menjelang lampu merah itu," terangnya.
Berbicara upaya penaganan Pasar Pagi Arengka, lanjut Rozie, ia akan memanggir Kadis Pasar untuk melakukan pertemuan dengan pengelola pasar pagi Arengka.
Pengelola swasta ini akan di mintakan mendata ulang para Pedagangnya di dalam pasar dan los yang tersedia. Lalu selanjutnya semua pedagang akan di giring masuk berjualan di dalam. Pasar.
"Setelah pedagang masuk semua ke dalam pasar kita bersihkan jalan dan bahu jalannya dan di perbaiki untuk dapat digunakan oleh kendaraan lagi," tandasnya.
Ia menambahakan dengan jumlah personil Satpol -PP yang kini mencapai 368 maka secara bertahap semua pasar akan kembali tertip.**(ra)
