BENGKALIS-UTUSANRIAU.CO -- Polres Bengkalis gelar apel pelepasan pasukan Operasi Simpati (OPS Simpatik) tahun 2014 dihalaman Mapolres jalan Pertanian, Senin (19/5/2014) pagi dan OPS Simpati ini secara Nasional yangh dilaksanakan selama 21 hari kedepan mulai Selasa besok.
Pelapasan pasukan OPS Simpati 2014 ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo. SIK yang dihadiri oleh seluruh jajaran Polres Bengkalis dari tingkat Perwira dan Tamtama juga ikut hadir perwakilan Pemda dari Dihubkominfo, Satpol PP dan Dinas terkait.
Gelar apel pelepasan pasukan OPS Simpatik ini, bertujuan agar pihak pimpinan dapat mengetahui sejauhmana kesiapan pasukan yang dititik beratkan pasukan dari Satlantas Bengkalis dan juga sehubungan pengetahuan pasukan Satlantas dalam melakukan OPS Simpatik yang diharuskan mengedepankan fungsi lalulintas, sasaran keamanan, keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
Demikian yang disampaikan Kapolres AKBP Adry Wibowo. SIK dalam penyampaian pesan dihadapan seluruh pasukan pagi tadi menjelaskan bahwa OPS Simpati itu dibangun bertujuan untuk pengetahuan dalam mematuhi peraturan dijalan raya yang merupakan kebutuhan seluruh masyarakat agar dapat mematuhi UU berlalulintas.
"OPS Simpatik ini dilaksanakan setiap tahun yang konsekwensinya agar masyarakat luas semakin taat hukum berlalu lintas, walaupun dari statistik terjadi angka kecelakaan dan korban lakalantas semakin meningkat, sebab itu, gelar OPS Simpati ini terus dilakukan pada tiap tahunnya secara Nasional untuk menimalisir lakalantas, "kata Kapolres Andry, Senin (19/5/2014) pagi.
Menurut Kapolres, lembaga kepolisian punya tanggung jawab yang besar dengan bersungguh sungguh menegakkan hukum yang berlaku dan dalam menegakkan hukum tersebut diminta agar tidak berdampak negatif pada masyarakat secara luas dengan melakukan berbagai penyimpangan yang berakibat memancing pada masyarakat berbuat anarkis.
Jadi, untuk OPS simpatik ini merupakan gerakan edukasi yang artinya membangun kesadaran pada pengguna jalan raya dan memberikan pengetahuan pada masyarakat luas dan bukan mengarah ke penilangan.
"sebab dalam OPS Simpati ini, saya minta dipilih waktu dan tempat yang tidak berdampak negatif secara luas pada pengguna jalan raya, misalnya tempat yang bersembunyi bertujuan untuk menjebak pengguna jalan, "tegas Andry.
Kapolres Andry juga menyampaikan, agar petugas yang melaksanakan OPS Simpati 80% gerakan himbauan pengguna jalan raya dan 20% melakukan penindakan itu tidak dibolehkan melakukan penilangan hanya ada dua anggota, tapi harus disaksikan oleh Sabara, Propos dan Kapolres tidak mau dengar dalam melakukan 0PS Simpati ada unsur penyimpangan dalam bertugas oleh anggota anggotanya.
"Saya minta dalam melaksanakan OPS Simpati ini jangan sampai dengan cara kekerasan dan ancaman, seperti mengejar ngejar pengguna jalanraya, sebab yang dihadapi itu hanya masyarakat dan bukan semisal teroris yang harus dirangkap dan diamankan, "ungkapnya.
Lanjut Andry, keberberhasilan OPS Simpati dengan membangun pos pos tempat strategis yang nantinya mengarah ke ketertiban jalanraya pada Pilpres, "jika nanti pada saat kampanye Pilpres masih terjadi pelanggaran berlalu lintas seperti mobil box dan angkutan barang dijadikan mengangkut orang saat melakukan kampanye, maka 0PS Simpati yang dilaksanakan Polantas itu saya nilai gagal, "tutup Kapolres Andry dalam pengarahannya.**(bp)
###
