7 Bagian Tubuh yang Kerap Diremehkan Kebersihannya

 7 Bagian Tubuh yang Kerap Diremehkan Kebersihannya
cuci rambut, ilustrasi###

UTUSANRIAU.CO - Menjaga kebersihan tubuh adalah hal wajib yang harus dilakukan. Sayangnya, banyak orang yang membersihkan beberapa bagian di tubuhnya dengan cara yang seadanya, atau bahkan salah. Alhasil, kotoran pun masih melekat, hingga mengundang pertumbuhan bakteri dan jamur. 

Laman Reader's Diggest merangkum tujuh bagian tubuh yang kerap dibersihkan dengan cara yang salah. 

1. Tangan 

Mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum atau sesudah menyiapkan makanan menjadi rutinitas wajib demi kebersihan. Hal ini harus kita lakukan demi menghindari penyebaran kuman. Sayangnya, banyak orang mencuci tangan dengan cara salah sehingga tak benar-benar membuat tangan mereka bebas dari kuman. 

Menurut Debra Hagberg, Direktur Urusan Klinis PDI Healthcare, menyebut, mencuci tangan harus menggunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. 

Aplikasikan sabun dan air pada seluruh telapak tangan, punggung tangan, di antara jari-jari, dan di bawah kuku. Malas mencuci tangan dapat meningkatkan penyebaran kuman dan menyebabkan timbulnya penyakit.

 "Riset dari Michigan State University tahun 2013 mengungkapkan hanya lima persen dari 3.749 orang yang memakai toilet umum melakukan cuci tangan cukup lama untuk membunuh kuman," kata Dr Hagberg. 

Riset tersebut juga menemukan, sekitar sepertiga dari subjek riset mencuci tangan tanpa sabun. Bahkan, 10 persen dari mereka tidak mencuci tangan sama sekali. "Pentingnya kebersihan tangan dalam kesehatan masyarakat dan kesehatan global tidak dapat diremehkan," kata Dr Hagberg.

2. Wajah 

Menggunakan perawatan wajah yang mewah, seperti masker yang mahal atau facial di salon ternama adalah usaha yang baik untuk merawat kebersihan wajah. Sebagian besar perawatan mewah itu menerapkan pembersihan wajah dari sel-sel kulit mati. Jadi, pastikan kita melakukannya dengan cara yang tak berlebihan. 

Menurut Adam Perlman, ahli kesehatan dan kesejahteraan integratif di Duke University, seseorang bisa secara berlebihan memakai produk hingga mengakibatkan kerusakan kulit di wajah. 

Kerusakan ini biasanya diakibatkan karena terlalu banyak pemakaian zat asam yang kuat, akibat praktik exofiliat yang berlebihan. "Banyak orang mengira mereka harus melakukan exofiliate sesering mungkin," papar Janet Prystowsky, ahli kulit Manhattan. 

Padahal, mencuci wajah dengan sabun pembersih biasa sudah mampu menghilangkan sel-sel kulit mati. Namun, kita harus melakukannya dengan cara yang tepat, yaitu menggunakan dua tangan dan mengeringkannya dengan handuk lembut. Pada dasarnya, sel-sel kulit akan berubah secara teratur dan alami tanpa scrub. 

Dr. Perlman juga menyarankan agar kita tidak bergantung pada tisu pembersih untuk menjaga wajah tetap bersih. "Tisu pembersih, baik untuk tubuh atau wajah," katanya. 

Tisu pembersih, kata Dr Perlman, hanya bisa dipakai untuk keadaan darurat. Fungsi tisu ini tak akan bisa menggantikan mandi atau mencuci muka dengan benar. "Akhirnya, tidak peduli apa pun yang kita gunakan untuk mencuci muka, pastikan kita membilasnya sepenuhnya agar semua sabun atau produk hilang," paparnya. 

Ia mengatakan, penumpukan sisa sabun, terutama di bawah dagu, dapat menyebabkan jerawat. 

3. Kulit kepala 

Meski rutin mencuci rambut, belum tentu kulit kepala kita terjamin kebersihannya, terutama pada bagian tertentu. "Terkadang pembersihan kulit kepala tidak memadai," kata Dr. Prystowsky. 

Menurut dia, hal in biasa terjadi pada beberapa orang dengan rambut tebal, yang seringkali melewatkan bagian belakang kepala. Hal itu tetap terjadi meski mereka rajin mencuci rambut dengan sampo dan kondisioner. 

Jadi, bagaimana cara mencuci rambut untuk memastikan kebersihan kulit kepala? "Sangat penting untuk memisahkan bagian rambut yang tebal untuk memastikan air mencapai dan membilas semua produk perawatan rambut," kata Dr. Prystowsky. 

Ia juga menyarankan agar kita menggunakan bantalan jari-jemari untuk memijat kulit kepala selama pembersihan rambut daripada memakai kuku. Cara ini akan melindungi kita dari iritasi. 

Dr Perlman menyarankan cara khusus bagi pemilik rambut tebal, atau mereka yang menggunakan banyak produk rambut, mengalami kulit kepala gatal atau iritasi. "Biasakan untuk menggunakan shampoo detoksifikasi kulit kepala setidaknya sebulan sekali. Pijat kulit kepala untuk menghilangkan penumpukan produk yang lengket, yang dapat menyebabkan kulit kepala gatal dan juga rambut terlihat kurang bersih," tambahnya. 

4. Gigi 

Banyak orang berpikir menyikat gigi sudah cukup menjamin kebersihan gigi mereka. Menurut Bill Dorfman, seorang dokter gigi kosmetik, menyikat gigi hanyalah sebagian cara untuk menjamin kebersihan gigi. 

Memakai benang gigi adalah cara ampuh untuk membasmi bakteri yang paling berbahaya di mulut. Menurut dia, mengabaikan pemakaian benang memungkinkan pengembangan asam laktat, yang menggerogoti email gigi dan menyebabkan gigi berlubang. 

Dia menyarankan agar kita melakukan flossing atau membersihkan gigi dengan benang sesering kita menyikat gigi, setidaknya dua kali sehari. Apalagi, Dr Dorfman mengatakan banyak orang yang menyikat gigi dengan cara yang salah. "Cara menyikat gigi terbaik adalah menyikat dengan posisi sikat pada sudut 45 derajat dari gigi, tepat di mana gigi bersentuhan dengan sisa makanan," ungkapnya. 

Ia juga menyarankan agar kita melakukan gerakan melingkar kecil di sana sekitar 8-10 detik per area. Menurut dia, sikat gigi elektrik adalah alat yang sempurna untuk membersihkan gigi, karena dapat melakukan gerakan tersebut secara otomatis.

Namun, jika kita memakai sikat gigi manual, gunakan gerakan yang lebih lembut. Dr Dorfman juga meminta kita untuk tidak menggunakan sikat gigi elektrik dengan pengaturan keras, karena dapat menggerus permukaan gigi dan gusi. "Orang-orang mengira menyikat gigi yang keras lebih baik untuk kebersihan gigi, tetapi itu justru lebih buruk," kata dia.

5. Telinga 

Telinga juga menjadi area tubuh yang wajib dijaga kebersihannya. Tapi, lagi-lagi banyak orang menggunakan teknik keliru untuk membersihkannya. "Saat ingin mengeluarkan kotoran telinga, kita pasti memakai cotton bud," kata Dr Perlman. 
Namun, menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga justru membuat kotoran telinga semakin terdorong lebih jauh. Cara ini justru membuat kotoran menumpuk di gendang telinga dan meningkatkan risiko kehilangan pendengaran atau saluran telinga yang tersumbat. 

Lalu, bagaimana cara membersihkan gendang telinga dengan tepat? Bagian dalam telinga yang berbentuk lilin itu bisa mengeluarkan kotorannya sendiri. Yah, lilin akan keluar sendiri, melumasi dan melindungi bagian dalam telinga. 

Untuk membersihkannya, Dr perlman merekomendasikan kita untuk memakai tetes penghilang kotoran telinga secara alami. Untuk membersihkan bagian luar telinga, cuci dengan sabun secara teratur. Jangan gunakan tekanan yang lembut dan lap sisa sabun dengan kain. Selain itu, kita juga tak boleh melewatkan bagian belakang telinga. 

6. Kaki 

Kita sering mengabaikan kaki saat mandi karena menganggap sabun dan air yang mengalir ke bagian bawah tubuh, secara otomatis juga akan membersihkan kaki kita. Padahal, itu tidak akan membersihkan tubuh secara menyeluruh. 

Kita juga harus melakukan pembersihan pada area kaki. Caranya, gosok area kaki, terutama bagian bawah dan samping dengan batu apung, setidaknya setiap beberapa hari sekali. Setelah itu, jangan lupa keringkan area kaki agar tak lembap. "Kondisi kaki yang umum, seperti jamur kuku, jamur kaki atlet, dan kutil plantar juga disebabkan karena kondisi kaki yang lembap," kata Dr. Bruce Pinker, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki dari Amerika Serikat. 

Menurut dia, banyak orang memiliki kaki dengan keringat berlebih yang berisiko menyebabkan beberapa gangguan pada kaki. Namun, risiko tersebut juga bisa disebabkan karena tidak mengeringkan kaki dengan benar setelah mandi. Dr Pinker menyarankan kita agar mengeringkan kaki, termasuk sela-sela jari, usai mandi. "Tindakan ini hanya membutuhkan beberapa detik, dan sangat penting untuk mengurangi kelembapan yang tidak perlu di kaki," tambah dia. 

7. Pusar 

Banyak orang yang melewatkan kebersihan area pusar. Padahal, pusar yang kotor bisa menimbulkan penyakit. 

Riset dari Public Library of Science menemukan pusar adalah bagian tubuh yang paling kotor, yang berisi banyak jenis bakteri yang berbeda. Ini terjadi karena posisi dan bentuknya, terutama bentuk pusar yang menjorok ke dalam, membuat air yang mengalir di atasnya tak benar-benar mampu membersihkan pusar. 

Apalagi, saat menyentuh pusar, kita dapat menyebarkan kuman ke seluruh tubuh dan bahkan mencemari hal-hal lain yang kita sentuh. Untuk menjaga kebersihan pusar, cukup membasuhnya menggunakan kapas yang dibasahi dengan air hangat dan sabun. (Rik)

Sumber: Kompas.com

###

Berita Lainnya

Index