MOSKOW, UTUSANRIAU.CO - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penarikan tentaranya dari perbatasan dengan Ukraina. Di sisi lain, Putin menyerukan kepada pemerintah Ukraina untuk menarik tentaranya dari wilayah Ukraina timur yang rawan konflik.
"Mengingat telah berakhirnya pelatihan tentara yang dijadwalkan sepanjang musim semi ini, termasuk pengerahan ke Rostov, Belgorod, dan Bryansk, Presiden Rusia memerintahkan... tentara yang berpartisipasi dalam pelatihan untuk kembali ke markas permanen masing-masing," demikian pernyataan Kremlin atau kantor Presiden Rusia seperti dikutip kantor berita Rusia dan dilansir, AFP, Senin (19/5/2014).
Tentara Rusia memang dikerahkan ke tiga wilayah perbatasan dengan Ukraina tersebut sejak Maret lalu. Pengerahan ini memicu kekhawatiran otoritas Ukraina yang baru serta negara-negara Barat lainnya karena ditakutkan berujung pada invasi militer.
Berulang kali, Rusia menegaskan bahwa pihaknya memiliki hak untuk melakukan pelatihan di wilayah perbatasannya. Rusia menyebut negara Barat melebih-lebihkan kehadiran militer di dekat wilayah Ukraina bagian timur, termasuk Donetsk dan Lugansk yang baru saja diklaim kemerdekaannya oleh kelompok separatis pro-Rusia.
Lebih lanjut, pemerintah Rusia menyerukan agar Ukraina juga menarik tentaranya yang dikerahkan di wilayah timur negara tersebut. Rusia mendesak Ukraina untuk mengkakhiri operasi militer di wilayah tersebut, yang disebutnya sebagai aksi kekerasan.
"Segera akhiri aksi dan operasi kekerasan," seru Kremlin dalam pernyataannya.
Pemerintah Ukraina berjuang untuk menggelar dialog babak kedua di kota Kharkiv sebelum pemilu presiden digelar pada 25 Mei mendatang. Dialog tersebut juga akan menggundang para politikus Ukraina, termasuk yang mendukung Rusia, namun tanpa mengundang pemimpin kelompok separatis. (detiknews.com)
