PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Tiga calon Rektor Universitas Riau dukung program Universitas Riset yang cemerlang berbasis pengembangan sumber daya kawasan perairan dan budaya melayu tahun 2035.
Hal tersebut terungkap dalam pemaparan visi dan misi ke - 3 Balon Rektor Universitas Riau periode 2014-2018 dalam debat kandidat calon Rektor yang di gelar di lobi Gedung Rektorat UR Selasa 21 Mei 2014.
Seperti diberitakan sebelumnya tiga calon yang akan maju pada pemilihan Rektor yang akan diselenggarakan 9 Juni 2014 mendatang yakni, Dr Aras Mulyadi. DE, Dr. Yanuar, M.Si , Prof. dan Dr. Ali Yusri. MS.
Dalam kesempatan tersebut Panitia juga menghadirkan tiga orang Panelis yakni, Dewan Penyantun sekaligus mantan Gubernur Riau Brigadir Purnawirawan H. Saleh Yasid , Mantan Rektor Universitas Riau priode 1993-1997 Prof. Dr. M. Diyah dan Pembantu Rektor III UR dua periode 1997 - 2006, Dr. Arifin Mansyur. Semetara itu tokoh Riau H. Tenas Effendi Tokoh yang awalnya akan menjadi panelis tidak ikut hadir dikarnakan sedang sakit.
Dalam pemaparan visi dan misi calon Rektor di pandu Sekretaris penjaringan calon Rektor UR Drs. Safri Harto, M.Si. Secara berurutan masing-masing kandidat diberikan waktu 8 menit untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan visi dan misi jika nantinya terpilih sebagai Rektor.
Dalam debat kandidat tersebut secara garis besar ketiga calon memiliki keinginan bagaimana memajukan Universitas Riau kedepan agar lebih baik lagi.
###
Misalnya seperti Prof.Dr Aras Mulyadi. DE yang menyampaikan bahwa Universitas Riau kedepan harus mampuh menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dimana menggemban amanah. Yang pertama bagaimana mensejahterakan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu juga mengemban amanah Universitas Riau dalam melakukan SDM yang memiliki daya saing dan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga diharapkan untuk kesejahteraan masyarakat kedepanya," jelasnya.
Melihat kondisi Riau yang banyak dialiri sungai dan daerah pesisir maka sudah selayaknya jika UR menjadi Universitas Riset kedepanya.
"Kalau ingin belajar mengenai teknologi dan ilmu pengetahuan berkenaan dengan pengembangan kawasan perairan dan budaya melayu, Universitas Riau lah tempatnya. Bebagai upaya dan prestasi sejauh ini telah dirasakan dan kita sudah artikan dan rasakan sendiri," katanya.
###Sedangkan Dr. Ali Yusri. MS. yang mendapatkan kesempatan kedua saat menyampaikan visi dan misinya menyampaikan untuk mencapai Universitas Riset yang cemerlang berbasis pengembangan sumber daya kawasan perairan dan budaya melayu tahun 2035 apabila UR menjadi lembaga yang bermutu.
"Untuk menjadikan Universitas Riau yang bermutu tersebut yang saya tawarkan adalah lembaga-lembaga pendukung yang mengasilkan lembaga standar yaitu memiliki paling tidak sistem pengelolaan dan pelayanan dan sarana dan prasarna yang standar. Pelaksanaan tridarma perguruan tinggi mengikuti standar yang ditentukan," jelasnya.
Sementara itu, Dr. Yanuar, M.Si yang mendapatkan kesempatan terakhir memaparkan pemikiranya ,visi dan misinya mengatakan tantangan kedepan yang akan dihadapi adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang harus dibarengi dengan kehadiran SDM yang bisa terus mepertahankan dan meningkatan pertumbuhan tersebut.
"Kemudian pertumbuhan penduduk juga tinggi. Maka, kita harus menyiapkan generasi emas pada tahun 2045. Jumlah angka tenaga kerja tinggi akan bisa kita menyatu kembali dan disitu Universitas Riau akan berkontribusi menghasilkan SDM yang siap pakai dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia," jelasnya.
Lebih jauh disampaikanya peran UR kedepan harus merespon peluang kedepan meskipun dengan tantangan yang cukup berat."Karena kita bekerja dibidang pendidikan tentu kita harus bersama-sama menyatukan langkah. Baik dari Dewan Penyantun, Pemerintah Daerah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan civitas akademika untuk mencapai visi saya jika terpilih yakni, terwujudnya layanan akademik PRIMA (Profesional ,Resfek ,Imformatif, Melampaui Harapan , Amanah).
Untuk itu kami membangun 4 isi pokok yakni akses, mutu dan relevansi, pelestarian dan pengembangan kebudayaan serta tatakelola," paparnya
Menurutnya untuk memasukan nilai-nilai buday melayu haruslah dimasukan dalam kurikulum baik S1,S2,S3. Karena sejauh ini nilai-nilai budaya melayu belum terintegrasi dalam kurikulum.
Selain itu, menurutnya tata kelola juga menjadi hal yang penting untuk mengelola SDM secara efisien, transfaran dan akuntabel serta mejadikan suasana akademik lebih kondusif dan meningkatkan etos dan disiplin pegawai yang saat ini dinilai masih rendah.
"Kemudian meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, baik riset, pengembangan, deseminasi ilmu pengetahuan prima, penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan memperluas platfrom kerjasama akademik di kawasan regional dan Internasiaonal," tambahnya. (no/ard)
###
