UTUSANRIAU.CO, BENGKALIS - Pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan PLN Bengkalis, membuat warga kota Bengkalis 'eksodus' nginap di hotel. Hal itu terpaksa dilakukan warga karena PLN hanya menyala listrik dua hingga tiga jam saja.
Uniknya puluhan bahkan mungkin ratusan warga 24 jam terakhir ketika lampu PLN padam tersebut memilih mengungsi ke hotel di Pulau Bengkalis hanya untuk mengecas telepon selular, hingga mendapatkan kamar ber AC.
Bahkan, informasi dari beberapa pengelola hotel selama listrik di Bengkalis padam, hotel malah penuh dengan warga setempat. "Ya, memang penghuninya kebanyakan orang Bengkalis sendiri yang mengaku kepanasan kemudian nginap di hotel," ujar Jefry Tumangkeng satu pengelola hotel di Bengkalis, Kamis (8/11/2018).
Penambahan orang nginap ada peningkatan terang Jefrry. "Naik 3 persen sampai 5 persen dan kitapun harus menghidupkan getsed selama 24 jam dan mengawasinya," kata Jefry yang juga sebagai ketua PHRI Bengkalis.
Sementara itu, Rina, salah satu warga Bengkalis mengatakan, dia bersama keluarga memilih menginap di hotel, lantaran listrik padam sehingga hotel menjadi pilihan sementara waktu.
"Daripada kami keluar kota mending menginap di hotel. Karena punya mesin genset sendiri dan pastilah dingin dan anak - anak bisa tidur pulas, harganya yah ambil yang standar saja Rp200 ribuan per malam," ujarnya, Kamis(07/11/2018).
Sementara itu, keterangan Humas PLN Kaselteng, Geral menyebut, mulai Minggu malam jaringan PLN Kalselteng sudah normal kembali, setelah pembangunan tiga tower darurat selesai dibangun oleh petugas.
Saat ini kondisi sistem kelistrikan hanya 4,5 megawatt. "Dengan kondisi ini, kami terpaksa melakukan pemadaman bergilir sesuai kemampuan. Kami berupaya perbaikan secepatnya. Semoga tidak ada kendala dan sistim kelistrikan pulau Bengkalis cepat pulih seperti biasa,” pungkas Hasdedy Manager PLN Bengkalis.
"Sudah normal kembali jaringannya, mulai Minggu malam, jaringan Kalselteng sudah berfungsi, karena tiga tower darurat yang dibangun sudah berdiri dan kabel listrik sudah konek, sehingga daya sudah terkoneksi hingga ke rumah pelanggan, semua sudah normal" ujarnya.
Pemadaman dampak dari terjadi black out sistem isolated kelistrikan Pulau Bengkalis dengan indikasi tidak terbaca. Baik itu di Gardu Hubung Hang Tuah maupun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pangkalan Batang Kecamatan Bengkalis, membuat sebagian warga setempat mengungsi. (yul)
###