Jakarta, Utusanriau.co - Nilai tukar Rupiah masih stabil di kisaran Rp12.200 per USD karena mixednya sentimen yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Setelah sebelumnya the Fed kembali memangkas stimulus, indeks manufaktur di AS malah merosot.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (4/2/2014), pada perdagangan non-delivery forward (NDF) Rupiah naik tipis 10 poin dan berada di kisaran Rp12.23 per USD. Rupiah dibuka di level Rp12.225 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp12.225-Rp12.255 per USD.
Indeks manufaktur di AS tidak menguat sesuai harapan, dan membuat perkiraan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan AS mungkin hanya bertambah 187.000 setelah sebelumnya mampu menciptakan 238.000 pekerjaan.
Meski demikian, data dari Departemen Tenaga Kerja pada 7 Februari yang diperkirakan akan menunjukkan non-farm payrolls meningkat 185.000, masih lebih tinggi dibandingkan jumlah pekerjaan pada Desember yang saat itu sebesar 74.000 yang terkecil sejak Januari 2011.
Data ini sedikit menghapus optimisme, lantaran Pejabat Fed tetap melakukan pemangkasan pembelian obligasi pada 29 Januari, sebesar USD10 miliar menjadi USD65 miliar, karena yakin ekonomi AS semakin membaik.
Pemangkasan tersebut, juga membawa dolar AS naik 1,1 persen minggu lalu dan euro jatuh 0,1 persen, menurut Bloomberg Correlation-Weighted Indexes yang membandingkan 10 mata uang negara berkembang. (ok/lis)
###
