Disparbud Rohul Data dan Ukur Areal Benteng Tujuh Lapis Tambusai Pasca Uji Kelayakan

Disparbud Rohul  Data dan Ukur Areal Benteng Tujuh Lapis Tambusai Pasca Uji Kelayakan
Disparbud Rohul Data dan Ukur Areal Benteng Tujuh Lapis Tambusai Pasca Uji Kelayakan###Disparbud Rohul Data dan Ukur Areal Benteng Tujuh Lapis Tambusai Pasca Uji Kelayakan###

UTUSANRIAU.CO, ROKAN HULU - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat (Sumbar) telah melakukan studi kelayakan revitalisasi Benteng Tujuh Lapis Dalu-Dalu yang berada diKelurahan Tambusai Tengah Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) disparbud bersama pegawai dan lurah tambusai bersama masyarakat langsung meninjau untuk melakukan pendataan dan pengukuran ulang luas areal benteng tujuh lapis yang tersisa saat ini.

Kepala Disparbut Rohul, Yusmar, Kamis (20/2/2019) mengatakan berdasarkan pengukuran ulang yang dilakukan oleh dinas pariwisata dan lurah tambusai bersama masyarakat setempat bahwa luas areal benteng tujuh lapis yang bisa dikuasai atau yang bisa dikelola dinas pariwisata hanya 3,4 haktar dan luas ini tidak termasuk dalam pemukiman warga yang berada didalam benteng.

Sebelumnya luas areal benteng 7 lapis mencapai 10 hektar namun saat ini sebagian sudah dimukimi oleh masyarakat, dan 3,4 hakter tersebut alhamdulillah insa allah tidak ada sangketa atau bermasalah dengan masyarakat tambusai.

Hasil tinjauan dan pengukuran bersama ada selisih sekira 600 meter persegi dari studi kelayakan yang dilakukan tim BPCB Sumbar yang membawahi wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau telah dilakukan pada 2018, melibatkan tim yang terdiri dari 3 orang, yaitu Yusfa Hendra Bahar SS selaku Bagian Pengkaji Pelestari Cagar Budaya.

Selanjutnya, Dafriansyah Putra, ST selaku Pengelola Data Cagar Budaya, dan Khairul Hidayat selaku Tekhnis Pelestarian Cagar Budaya. Dan hasil kajian yang dilakukan tim sendiri telah disahkan oleh Kepala BPCB Sumbar Drs. Nurmatias.

Yusmar menerangkan studi kelayakan revitalisasi dilajukan untuk mengumpulkan informasi potensi revitalisasi kawasan bersejarah yang dapat diterapkan di Benteng Tujuh Lapis atau Benteng 7 Lapis Dalu-Dalu, serta pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai gambar dasar Kajian Penyusunan Rencana Induk Pelestarian benteng bersejarah di Dalu-Dalu.

dengan adanya hasil studi kelayakan dan pengukuran langsung ke lapangan akan menjadi awal pembangunan dan pelestarian Benteng  Dalu-Dalu atau lebih dikenal sebagai Benteng Tujuh Lapis tersebut " Kata Yusmar.

###

Diharapkan Gubernur riau yang baru dilantik  juga ikut memperhatikan Benteng 7 lapis dalu - dalu yang merupakan satu-satunya yang ada di Provinsi Riau dan benteng peninggalan sejarah pahlawan nasional Tuanku Tambusai sebagai kebanggaan bagi masyarakat riau " Imbuhnya.

Sementara lurah Tambusai Tengah,   Yuherman (20/2) mengatakan Pemerintah Kelurahan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Disparbud Rokan Hulu yang telah membuka jalan keluar proses pembangunan Benteng Tujuh Lapis yang sudah dilakukan pemetaan lahan.
Menurutnya  langkah dari disparbud Rokan Hulu  dapat terealisasi sesuai harapan masyarakat di Kelurahan Tambusai Tengah sehingga Benteng Tujuh Lapis ke depannya bisa dibangun " Ucapnya.

Sebagian besar masyarakat Tambusai sangat mendukung dilakukan pembangunan Benteng Tujuh Lapis oleh pemerintah,  terutama perhatian dari Pemkab Rokan Hulu " Harapnya.

Sedangkan seorang Tokoh Masyarakat Tambusai,   Abdul Halim (20/2) yang  juga sebagai Tokoh Adat mengaku sangat mendukung Pemkab Rokan Hulu dalam hal ini Disparbud Rokan Hulu yang memperhatikan keberadaan Benteng Tujuh Lapis di Dalu-Dalu,  karena udah sepantasnya Benteng Tujuh Lapis mendapat perhatian karena ini merupakan peninggalan sejarah Tuanku Tambusai yang merupakan salah satu pahlawan nasional " tuturnya.

Harapan besar masyarakat tambusai tertumpang kepada disparbut rohul sehingga salah satu situs sejarah rohul dan riau tidak hilang apa lagi tuanku tambusai merupakan pahlawan nasional " Imbuhnya.(Adv/ Pemkab Rohul)
 

###

Berita Lainnya

Index