BANGKOK, UTUSANRIAU.CO - Pemimpin Kudeta Thailand Jenderal Prayuth Chan-Ocha mengatakan, pihak kerajaan secara resmi telah mendukungnya untuk memimpin negara. Prayuth memimpin kudeta yang dilaksanakan 22 Mei 2014 lalu.
"Saya menerima dukungan resmi dari Raja yang memformalisasi staus sebagai kepala pemeritahan," ujar Jenderal Prayuth, seperti dikutip Associated Press, Senin (26/5/2014).
Berpakaian militer berwaran putih, Prayuth memberikan keterangan persnya pertama kali sejak kudeta. Resminya dukungan Raja Bhumibol Adulyadej ini datang satu hari setelah militer memperketat peringatan kepada kelompok anti-pemerintah.
Pada Sabtu 24 Mei 2014 lalu, militer mengatakan bahwa Raja sudah mengetahui kudeta yang terjadi. Namun krisis yang terjadi bisa memicu kegelisahan di tengah isu suksesi di kerajaan. Raja Bhumibol sejak 2009 hingga 2013 lalu menghabiskan waktu di rumah sakit.
Tetapi masih belum jelas sikap Putera Mahkota Pangeran Vajiralongkorn, tentang krisis di negaranya. Tampak beberapa pendukung Thaksin yang sudah menyatakan kesetiaannya kepada calon pengganti Raja Bhumibol tersebut.
Militer di Thailand sudah melancarkan aksi kudeta selama 19 kali, sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932. Pada Kamis 22 Mei 2014 lalu, Thailand menetapkan kudeta dan menunjuk Jenderal Prayuth Chan-Ocha sebagai Perdana Menteri sementara Thailand.
Sebelumnya, militer Thailand sudah membekukan konstitusi nasional. Pembekuan konstitusi 2007 dilakukan Untuk mengatur pemerintahan dengan lancar, kecuali ayat yang mengatur monarki. (lis)
###
