PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Lifting minyak bumi di Riau mencapai 24,54 persen untuk periode triwulan I tahun 2014 ini atau sekitar 30.144.030 barel.
Hal ini sesuai dengan hasil rapat Dinas Pendapatan Provinsi Riau dan Dipenda Kabupaten/Kota dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementrian Keuangan beberapa waktu lalu di Bandung.
"Ya, memang masih kurang sedikit dari taget yakni 25 persen," Jelas Kepala Bidang Retribusi PADL dan DBH Dipenda Provinsi Riau, Syahrum.
Menurutnya untuk triwulan I dan II biasanya memang sedikit kurang dari target. Namun, kekurangan tersebut akan ditutupi pada hasil lifting minyak untuk priode triwulan III dan IV nantinya. "Biasanya seperti itu. Akan ditutupi hasil dari triwulan tiga dan empat," tambahnya.
Lebih jauh disampaikan Syahrum, Penurunan ini terutama disebabkan berkurangnya cadangan minyak di dalam perut bumi. Selain itu penurunan juga disebabkan peralatan yang sudah tua, sehingga tidak bisa beroperasi maksimal."Semakin lama cadangan minyak bumi inikan semakin sedikit. Tentu ini juga salah satu penyebab adanya penurunan penurunan tersebut," tambahnya.
Seperti diketahui Bumi Lancang Kuning salah satu penyumbang lifting minyak terbesar nasional. Namun, seiring dengan faktor sumur - sumur minyak dan kurangnya cadangan minyak di turut mempengaruhi hasil produksi setiap tahunya. Selain itu karena faktor tekhnologi yang membutuhkan investasi tingkat tinggi. (ard)
