Mahasiswa KUKERTA UNRI Terlibat Dalam Pengolahan Manisan Tomat dan Terong bersama ibu-ibu PKK di Desa Bagan Punak Meranti, Rohil

Mahasiswa  KUKERTA UNRI Terlibat Dalam Pengolahan Manisan Tomat dan Terong bersama ibu-ibu PKK  di Desa Bagan Punak Meranti, Rohil
Mahasiswa KUKERTA UNRI Terlibat Dalam Pengolahan Manisan Tomat dan Terong bersama ibu-ibu PKK di Desa Bagan Punak Meranti, Rohil###Mahasiswa KUKERTA UNRI Terlibat Dalam Pengolahan Manisan Tomat dan Terong bersama ibu-ibu PKK di Desa Bagan Punak Meranti, Rohil###


UTUSANRIAU.CO, ROKAN HILIR - Tim Pengabdian Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau terlibat dalam dalam pengolahan hasil panen palawija yang diinovasikan menjadi cemilan manisan kekinian dan bergizi di Desa Bagan Punak Meranti, Bagan siapi-api Rokan Hilir, Sabtu(20/07/2019).

Tim KUKERTA UNRI Bagan Punak Meranti ikut andil dalam proses penanam palawija seperti sawi, timun, rosela, seledri, brokoli, kale, tomat, terong dan lain sebagainya. Hasil dari tanaman ini selain dimanfaatkan sendiri oleh ibu-ibu PKK juga dipasarkan. 

Dan penghasilan yang didapatkan dikelola kembali untuk membeli bibit tanaman palawija. Dari banyaknya tanaman palawija hasil panen tomat dan terong yang paling melimpah, tentu hal ini membahagiakan bagi para ibu-ibu PKK namun harga pasaran yang anjlok membuat ibu-ibu PKK resah.
 

###

Melihat apa yang tengah terjadi Ibu Butet selaku sekretaris terus memutar otak bagaimana caranya memasarkan tomat dan terong dengan harga yang pantas, tentu saja hal ini tidaklah mudah. Setelah bersusah payah akhirnya timbullah ide Ibu Butet untut memanfaatkan hasil panen yang melimpah itu dengan cara mengiinovasikan mengenai pengolahan tomat dan terong yaitu menjadi cemilan manisan kekinian deangan harga yang tinggi.
     
“Kegiatan produksi manisan ini menggunakan bahan alami tanpa bahan pengawet tetapi dalam proses pengeringanya masih  konvensional yaitu hanya memanfaatkan sinar matahari sehingga bila musim hujan tiba akan meyebabkan terhambatnya produksi manisan ” ujar bu Butet. 

Mendengar keluhan ibu Butet membuat Tim KUKERTA UNRI Bagan Punak Meranti memberi solusi untuk mencoba  menggunakan mesin microwave selain itu membantu pemasarannya lewat sosial media agar lebih mudah dan cepat. Tak sampai disitu Fakhri S.T,M.T.   

Selaku Dosen Pembimbing Lapangan menyarankan Tim KUKERTA UNRI Bagan Punak Meranti untuk membantu mengembangkan produksi manisan tersebut dengan meminta surat izin usaha, kelayakan pangan dan hak cipta dari PEMDA  Rokan Hilir, agar produksi ini dapat berkembang di luar daerah bahkan diluar provinsi. **rilis

###

Berita Lainnya

Index