Pemindahan UKM Rotan Yos Sudarso Tersandung Sengketa Lahan

Pemindahan UKM Rotan Yos Sudarso Tersandung Sengketa Lahan
###

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Pemindahan  pengerajin Usaha Kecil Menengah (UKM) Rotan di Jalan Yos Sudarso ke lokasi baru di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Rumbai,  masih belum jelas. Pasalnya masih  terkendala  sengketa sebahagian  lahan Rusunawa.

Luas lahan lokasi pembangunan rusunawa yang mencapai 3,3 hektare, belum seluruhnya bisa di bangun. Karena bagian samping bangunan seluas 1,2 hektare kini kepemilikannya di klaim oleh oknum masyarakat. Demikian hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan(disperindag) kota Pekanbaru, El Sabrina, Rabu (4/6/2014).

Meski demikian, Disperindag saat ini tetap melakukan sosialisasi kepada 37 pengerajin UKM terkait relokasi mereka ke Rusunawa Rumbai yang di targetkan akan di tuntas tahun 2015 tersebut.

"Ada 37 pengerajin rotan yang sudah kita data dan ditawarkan untuk menempati display yang ada di Rusunawa. Mereka semua menyambut baik," ujar El Sabrina.

Namun sejauh ini lanjut El, masih terdapat kendala penempatan display UKM. Jika ke 37 UKM di tempatkan di bagian depan tidak bisa,karena luasan yang tidak memadai. "Minimal setiap UKM akan mendapatkan luasan  4x5 m persegi untuk oulet . Dengan jumlah ukm 37 wilayah depan rusunawa tidak muat," terangnya.

Makanya lanjut El Sabrina, pihaknya sudah  melaporkan ini kembali ke Walikota untuk dicarikan solusinya. Apakah mereka akan di tempatkan di belakang rusunawa atau di samping. Sementara kalau hendak di tempatkan di samping rusunawa masih riskan karena lahan  seluas 1,2 ha tersebut  masih belum jelas kepemilikannya oleh Pemko.

"Pernah ditawarkan walikota untuk memanfaatkan  lahan disamping rusunawa sebagai lokasi relokasi UKM rotan. Sementara katanya lahan itu kini lagi bermasalah,kejelasannya silahkan tanyakan langsung ke bagian aset pemko," sarannya.

Penempatan ini erat kaitannya dengan realisasi pembangunan outlet yang di lakukan oleh pemerintah propinsi. Saat ini Pemerintah Propinsi juga masih meragu untuk merealisasikan anggaran Rp6 miliar untuk melengkapi fasilitas rusunawa termasuk pembangunan oulet .

Dana yang di Anggarkan di APBD propinsi tahun 2014 ini rencanannya di gunakan bagi pembangunan  worksop ,turap, penimbunan dan oulet. "Kini rusunawa belum di tangan pemko Karena pemerintah propinsi tidak bersedia mencairkan dana sebesar Rp6miliar sebelum status keseluruhan lahan rusunawa tuntas," tambahnya.

Berbicara target ia menambahkan semua  tergantung propinsi,namun g 2015 diharapkan sudah masuk semuanya.Untuk teknis pengeloaan sendiri, pemko akan membuat Peraturan Walikota (Perwako) berapa besaran retribusi yang akan dikenakan. (ra)

###

Berita Lainnya

Index