Pengurus PWI Pelalawan Takziah ke Rumah Duka Almarhum Idris Ali

Pengurus PWI Pelalawan Takziah ke Rumah Duka Almarhum Idris Ali
Jajaran pengurus PWI Pelalawan dipimpin Ketua Asnol Mubarack dan Bendahara Edward Panggaribuan serta Ketua Bidang Organisasi Syamsul Bahri bertakziah ke rumah duka (alm) Idris Ali, anggota PWI Pelalawan yang wafat 11 Januari 2020 lalu.

UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Jajaran pengurus PWI Pelalawan dipimpin Ketua Asnol Mubarack dan Bendahara Edward Panggaribuan serta Ketua Bidang Organisasi Syamsul Bahri bertakziah ke rumah duka (alm) Idris Ali, anggota PWI Pelalawan yang wafat 11 Januari 2020 lalu.

Kedatangan rombongan disambut anak tertua almarhum, Depi, Rabu (29/01/2020) di rumah duka Jalan Swadaya I Panam. Asnol kepada keluarga almarhum Idris Ali menyebut, almarhum selama menjadi anggota PWI Pelalawan merupakan sosok yang baik dan panutan bagi yang lain.

"Saya atas nama pribadi dan keluarga serta keluarga besar PWI Pelalawan merasa sangat kehilangan. Beliau sudah dianggap sebagai orangtua kami atau bapak kami di PWI. Bagaimana perasaan kita bila kehilangan orang tua, begitu perasaan yang kami kala harus kehilangan wartawan senior seperti Idris Ali," ujarnya.

Asnol juga menyatakan belasungkawa dan berdoa agar almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.

"Kita semua nantinya akan di panggil juga oleh Allah tetapi waktunya berbeda beda. Kebetulan almarhum lebih dulu meninggalkan kita semua. Kita berdoa agar almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,Amin," harap Ketua PWI Pelalawan 2 periode tersebut.

Selanjutnya, Asnol menyerahkan bantuan dana dari anggota PWI Pelalawan dan donatur lainnya kepada keluarga almarhum yang diterima Depi. Asnol juga menyerahkan seragam baru PWI Pelalawan yang baru atas nama Idris Ali.

"Saya rasanya tak sanggup menerima baju papa ne yang baru dari PWI Pelalawan. Karena papa belum sempat memakai seragam ini, tapi papa lebih dulu telah tiada," ujar Depi berlinang air mata.**Edwar Pangaribuan/ frc

 

Berita Lainnya

Index