PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Kendati bulan Ramadhan 1435 H masih terhitung tiga minggu lagi, namun pedagang petasan mulai marak di ibukota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci. Beragam petasan dan kembang api dijual bebas dan sangat mudah didapatkan.
"Puasa masih tiga minggu lagi penjual petasan sudah marak. Apa memang dibenarkan," ujar Ahmad (45) warga Pangkalan Kerinci Ahad (8/6).
Memang sebut Ahmad, keberadaan pedagang musiman yang biasanya hadir saat akan puasa dan peringatan hari proklamsi kemerdekaan RI untuk
memenuhi kebutuhan anak-anak hingga orang dewasa yang suka bermain petasan dan kembang api. "Ya bagi anak-anak dan orang dewasa yang memang suka bermain petasan, kembang api atau lainnya tentu sangat ditunggu-ditunggu," paparnya.
Namun sebagai orang lanjut Ahmad, kembang api dan petasan dan lainnya justru menimbulkan keresahan. Soalnya, kadang petasan itu dilemparkan di jalan saat orang melintas hingga kaget. "Belum lagi nanti jika malam puasa kalau dimainkan saat jamaah shalat tentu sangat mengganggu," tegasnya.
Mengingat pelaksanaan Ramadhan masih jauh dan pedagang tidak terlanjur mengeluarkan modal yang banyak, jika aparat ingin melakukan razia atau larangan itu lebih baik sejak dari sekarang. " Jangan nanti alih-alih pedagang sudah banyak mengeluarkan modal lantas disita. Mestinya kalau patut dilarang ya dari sekarang lah, kecuali kembang api atau petasan yang memang dibolehkan," tutupnya. (ur2)
###
