UTUSANRIAU.CO, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian meminta destinasi wisata harus bersiap diri menyambut lonjakan wisatawan menjelang libur panjang akhir tahun 2020, dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Kesiapan destinasi wisata tersebut harus diantisipasi sejak sejak dini melihat pengalaman libur panjang sebelumnya, banyak ditemukan peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
"Kasusnya libur panjang terjadi pada libur Idul Fitri, Idul Adha, dan Hari Kemerdekaan, " ujar Hetifah Sjaifudian dalam keterangan persnya, Kamis (12/10/2020).
Guna tak terjadi pengalam peningkatan kasus Covid-19 di liburan akhir tahun 2020, Hetifah menekankan, pentingnya sosialisasi serta sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) di destinasi wisata.
"Selain untuk mencegah penyebaran Covid-19, CHSE juga penting untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan, karena saat ini kecenderungan wisatawan akan mencari destinasi wisata yang aman dan bersih untuk menghindari penyebaran Covid-19, " ujarnya.
Hetifah juga mendorong agar dilaksanakan pemantauan dan penerapan sanksi tegas bagi pihak yang lalai menerapkan CHSE. Pemantauan harus dilakukan secara konsiste.
"Adanya sanksi tegas, baik terhadap manajemen destinasi wisata maupun pengunjung, dapat memberikan efek jera dan perbaikan ke depan, " ujar legislator Kalimantan Timur tersebut.
Hetifah menambahkan pentingnya kerja sama antarpihak demi kelancaran penerapan CHSE. Penerapan CHSE adalah sesuatu yang baru, maka sangat wajar jika segala pihak masih beradaptasi dalam penerapannya.
"Diperlukan kesadaran dan kemauan untuk bekerja sama dari segala pihak agar penerapan dapat berjalan dengan baik, " kata Ketua Panja Pemulihan Pariwisata itu.*Bambang S
