UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah melakukan pengadaan laboratorium biomolekuler. Laboratorium tersebut berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru.
Laboratorium yang diperuntukkan untuk pemeriksaan sampel swab bagi warga Kota Pekanbaru ini masih belum dioperasikan.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Muhammad Jamil MAg MSi mengungkapkan, laboratorium biomolekuler belum dioperasikan karena menanti izin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Alat nya sudah ada. Laboratorium itu di RSD Madani. Sekarang tunggu izin dari Pemprov aja supaya bisa beroperasi," ujar Jamil, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya, laboratorium biomolekuler tersebut memerlukan izin dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dalam operasional nya. Hal itu dikatakan Jamil tidak membutuhkan waktu lama.
Jamil menyebut, paling lambat akhir November 2020 ini laboratorium biomolekuler ini sudah dapat beroperasi memeriksa sampel swab warga Kota Pekanbaru.
"Paling lambat akhir bulan ini sudah bisa dioperasikan,".

RSUD Madani Pekanbaru, Sumber Foto Internet
Peralatan laboratorium biomolekuler sudah tersedia di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru.
Alat ini segera dioperasikan sesuai kebutuhan. Ditargetkan akhir November ini sudah bisa dimanfaatkan.
"Alat-alat itu (laboratorium-red) sudah ada di RSD Madani ya. Akan dimulai pemasangannya,," kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT, Kamis (5/11/2020) kepada wartawan.
Dikatakan, dari laporan disampaikan Dinas Kesehatan Pekanbaru, proses pemasangan alat-alat berlangsung selama dua pekan ke depan. Setelah ini clear maka akan difungsikan.
"Kapasitas laboratorium ini mampu memeriksa 1.000 spesimen swab dalam sehari," kata Walikota dua periode ini.
Laboratorium biomolekuler ini hanya melayani pemeriksaan spesimen swab warga Pekanbaru.
"Dari laporan ke kami, akhir November ini labor ini sudah beroperasi," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Diskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan,
Alat labor tersebut ada 3 unit.
Alat ini dibeli bersumber dari dana penanganan covid-19 Pekanbaru yang dipersiapkan mencapai Rp115 miliar dari APBD tahun 2020. Namun, belakangan terpakai Rp7 miliar.
Selain alat, labor ini membutuhkan ruangan representarif pendukung untuk operasional labor. **Advertorial
