RENGAT - Satu Orang pasien suspek covid 19 di Inhu meninggal dunia . Dengan demikian jumlah total Komulatif suspek yang meninggal menjadi 14 orang, dimana pada hari sebelumnya hanya berjumlah 13 orang.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Kabupaten Inhu Jawalter S M.Pd melalui press release, Kamis (26/11).
Disampaikannya, berdasarkan update data terakhir yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu tanggal 25 November 2020, terdapat total komulatif suspek berjumlah 2.222 kasus dengan rincian isolasi mandiri 117 orang, isolasi di rumah sakit 10 orang, selesai isolasi 2.081 orang dan meninggal dunia 14 orang.
"Sementara itu total komulatif kasus konfirmasi hingga saat ini berjumlah 462 kasus dengan rincian Isolasi mandiri 43 orang, rawat di rumah sakit 26 orang, sembuh 382 orang dan meninggal dunia 11 orang," terangnya.
Lebihjauh dijelaskannya, untuk komulatif pemeriksaan rapid hingga tanggal 25 November 2020 sebanyak 4.678 orang, sedangkan Kumulatif pemeriksaan Swab sebanyak 2.614 orang.
Dalam hal ini pemerintah menerapkan New Normal (Adaptasi Kebiasaan Baru) menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi.
"Masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Protkes) yaitu pakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja, selalu menjaga jarak (Physical Distancing), sering mencuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan (Social Distancing)," pungkasnya.
Menanggapi masih bertambahnya jumlah orang terkonfirmasi ini, salah seorang anggota DPRD Inhu, Suharto berpendapat Satgas terutama yang dari unsur pemerintah kabupaten harus lebih serius menangani penyebaran virus ini.
Ketua Fraksi PPP itu menyoroti tentang kebijakan isolasi mandiri. Disebutkannya, isolasi mandiri tanpa pendampingan dan pengawasan tidak efektif mengendalikan penyebaran virus. "Orang yang positif covid tanpa gejala sakit disuruh isolasi mandiri. Sementara dia tidak bisa ke mana-mana. Bagaimana yang terkonfirmasi mau mencari makan dan kebutuhan lainnya, kalau tidak ada yang membantu. Tentu dia bisa saja keluar-keluar dan bisa menukarkan pula ke orang-orang," kata Suharto.
Karenanya Suharto berpendapat bahwa seluruh orang terkonfirmasi positif di tempatkan di tempat khusus yang dikelola satgas covid agar pasien fokus pada penyembuhan. "Saya juga sejak dulu, saat belum ada yang terkonfirmasi covid agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan. Karena begitu ada yang terkonfirmasi, jumlahnya akan terus bertambah. Maka sekarang ini saya juga ingin sampaikan agar kita semua sama-sama ambil bagian, mari kita putus mata rantai COVID-19 ini," kata Suharto.**das
