UTUSANRIAU.CO, JAKARTA--Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi memberikan apresiasi komisi fatwa MUI yang telah menyelesaikan seluruh prosedur dan tahapan pemeriksaan vaksin hingga sampai pada penetapan halal dan suci.
Rapat pleno secara tertutup di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (8/1/2021) lalu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menetapkan Vaksin Covid-19 produksi Sinovac, halal dan suci.
"Kami memberikan apresiasi Komisi Fatwa MUI. Penetapan halal ini juga bagian dari bentuk ketaatan terhadap amanat regulasi," ujar Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Indonesia memiliki UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Pasal 33 UU JPH mengatur bahwa penetapan kehalalan produk dilakukan oleh MUI melalui pelaksanaan Sidang Fatwa Halal. Ketentuan yang sama ditegaskan juga dalam pasal 33 UU Cipta Kerja, bahwa penetapan kehalalan produk dikeluarkan oleh MUI melalui Sidang Fatwa Halal.
"MUI sudah menetapkan kehalalan vaksin Sinofac. Saya harap masyarakat menghentikan polemik tentang halal dan haram vaksin ini Apalagi, fatwa MUI menegaskan bahwa vaksin Sinofac halal dan suci. Artinya, bahan yang digunakan dalam proses pembuatan vaksin terbebas dari unsur najis," lanjutnya.
Meski sudah ada fatwa halal dan suci dari MUI, lanjut Wamenag, namun kata Zainut Tauhid penggunaannya masih harus menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, pihak BPOM lah yang berwenang melakukan pemeriksaan terkait keamanan (safety), kualitas (quality), dan kemanjuran (efficacy).
"Fatwa halal dan suci sudah diterbitkan MUI. Tinggal menunggu aspek thayyib nya. Ini yang kita tunggu dari BPOM," jelasnya dalam laman kemenag.go.id.
Wamenag menambahkan bahwa proses sertifikasi halal ini juga sudah berjalan di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag. Ada tujuh proses yang harus dilalui, yaitu permohonan, pemeriksaan, penetapan, pengujian, pengecekan, fatwa, terakhir yakni penerbitan sertifikasi halal.
Setelah ada keputusan BPOM terkait aspek penggunaan, MUI akan mengeluarkan penetapan kehalalan produk. Penetapan itu akan dijadikan dasar BPJPH mengeluarkan Sertifikat Halal.
"BPJPH berperan dalam menerbitkan sertifikat berdasarkan keputusan penetapan kehalalan produk yang ditetapkan MUI," katanya.*Bambang s
Kemenag : MUI Tetapkan Vaksin Sinovac Halal, Hentikan Polemik
Redaksi
Senin, 11 Januari 2021 - 03:59:11 WIB
Foto : Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi
Pilihan Redaksi
IndexTokoh Riau Dr.drh.H.Chaidir Meninggal Dunia
6 Kepala Daerah di Kukuhkan, Inilah Penjelasan Pj Gubernur Riau
Jokowi Targetkan 16 Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Akhir 2024, Berikut Lokasinya
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Kesehatan
Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Rokan Hilir Meriah dengan Berbagai Kegiatan
Senin, 17 November 2025 - 13:19:05 Wib Kesehatan
Apa Itu LASIK Mata? Penjelasan Lengkap untuk Pemula
Jumat, 14 November 2025 - 09:24:02 Wib Kesehatan
Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Pencegahan Kanker, YKI Riau Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini
Kamis, 13 November 2025 - 14:15:18 Wib Kesehatan
Jelang HKN, Dinkes Rohil Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat
Jumat, 07 November 2025 - 11:15:39 Wib Kesehatan
