UTUSANRIAU.CO - Kinerja sektor Pertanian dan Perkebunan menunjukkan tren positif sepanjang 2020. Subsektor sawit pun membukukan kinerja yang positif sepanjang 2020 meskipun ada tekanan pandemi Covid-19.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman menjelaskan sektor pertanian dan perkebunan tumbuh tumbuh 2,2 persen di kuartal II 2020. Selanjutnya di kuartal III tumbuh 2,16 persen dan kuartal IV tumbuh 2,59 persen.
"Pertanian dan Perkebunan tahun 2020 trennya positif," kata Eddy dalam acara Strategi Penguatan Kebijakan Pengelolaan Sawit Secara Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dalam Rangka Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Tak terkecuali dengan industri sawit, rata-rata produksi sawit per tahun terus mengalami peningkatan yakni 37,57 juta metrik ton. Di tahun 2020, berdasarkan data gabungan pengusaha sawit bisa menghasilkan 51,58 juta ton.
"Stok di awal tahun, 4,6 juta ton dan pada 2021 berjumlah 56,22 juta ton," kata dia.
Dilihat dari rata-rata konsumsi produk, per tahunnya mencapai Rp 33,59 triliun. Sedangkan nilai ekspor per tahunnya rata-rata sebesar USD 21,4 miliar (Rp 299,3 triliun) atau 14,19 persen per tahun dari total ekspor non migas.
Secara khusus, ekspor kelapa sawit pada tahun 2020 mencapai USD 22 miliar atau Rp 321,5 triliun. Naik 13,6 persen dari ekspor tahun 2019. Namun dari sisi volume, ekspor kelapa sawit tahun 2020 turun 9 persen dari 37,39 juta metrik ton menjadi 34 juta metrik ton.
"Dari sisi nilai meningkat dikarenakan kenaikan harga produk-produk kelapa sawit," kata dia.
Berdasarkan estimasi pajak kelapa sawit, diperkirakan kontribusi yang diberikan sebesar Rp 14 triliun sampai Rp 20 triliun per tahun.
Eddy mengatakan industri sawit bisa menyediakan lapangan pekerjaan hingga 16 juta tenaga kerja. Terdiri dari 4,2 juta tenaga kerja langsung, 12 juta tenaga kerja tidak langsung. Lalu ada 2,4 juta petani swadaya yang melibatkan 4,6 juta pekerja.
"Industri sawit bisa sediakan lapangan kerja stabil dengan memberikan lapangan kerja sebesar 16 juta tenaga kerja," kata dia.
Sumber: Merdeka.com/ liputan6.com
