SIAK KECIL, UTUSANRIAU.CO - Kondisi dusun Bandar Sari, Desa Bandar Jaya, Kecamatan Siak Kecil berubah memanas, pasca pemasangan patok dan pengukuran lahan oleh warga transmigrasi yang menuntut haknya di areal itu, Minggu (22/6/14) siang.
Hal itu diperoleh dari informasi salah seorang warga Kasiman yang bersama 29 warga lainnya yang memasuki lokasi transmigrasi siang tadi, sebab menurut Kasiman, pihaknya didatangi puluhan warga Bandar Sari, dibawah komando Kepala Dusun Nasirpan Rahmat, dan Sahi warga yang mengaku juga memiliki lahan disana.
“Kami disandera, nggak bisa pulang ini. Kenapa jadi masalah seperti ini, padahal niat kita cuma memperjelas status lahan yang menjadi hak kami,” kata Kasiman melalui via ponselnya yang mengaku sedang berada di rumah kepala dusun.
Menurut Kasiman, dirinya bersama warga lainnya tidak bisa keluar dari areal perkampungan Dusun Bandar Sari. Ia meminta agar kuasa hukum segera menuntaskan masalah ini. ”Saya sudah komunikasi kuasa hukum pak Enoki Raemon SH. Saya minta hal ini diselesaikan secepatnya, karena kami di sandra tak bisa pulang,” tuturnya lagi.
Senada diutarakan Puri, awalnya warga dusun Bandar Sari ini yang datang mengampiri dan marah-marah adalah Sahi. Setelah itu tiba-tiba sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan Sahi bersama puluhan masyarakat lainnya melabrak di areal lokasi lahan yang dipasang patok.
“Bapak saya turut disandera mereka (warga dusun bandar sari,red). Awalnya mereka diajak ke rumah Kadus, eh nggak tahunya malah disandra,” tutur Puri dengan nada ketakutan.
Terkait hal ini, Enoki Raemon, SH dari Kantor Bantuan Hukum (KBH) Riau-Perwakilan Bengkalis, Minggu (22/6) mengatakan, pihaknya akan membuat laporan resmi terhadap aksi dari masyarakat Dusun Bandar Sari yang melakukan upaya penyanderaan. Menurut Enoki, dalam masalah ini selaku kuasa hukum masyarakat transmigrasi pihaknya meminta aparat hukum melakukan upaya.
“Klien saya disandera. Saya akan tempuh jalur hukum. Saya akan laporkan secara resmi hal ini ke Polres Bengkalis, karena dari awal kita sudah lakukan koordinasi di tingkat Polres dan Polsek Siak Kecil, ”kata Enoki.
Sementara itu, Tarpan juga merupakan salah satu yang disandra oleh Kadus Nasipan mengatakan bahwa dirinya sudah lepas dengan cara melarikan diri dan saat ini (sore-red) telah di Kantor Polisi Polres Bengkalis untuk melaporkan hal itu. Diakui bahwa di lokasi transmingrasi yang di Dusun Bandar Sari, Desa Bandar Jaya, Siak Kecil tersebut makin memanas. Lantaran warga pendatang yang menduduki kawasan Eks Transmigrasi itu tidak rela bila diambil alih oleh warga trans yang sempat ditinggalkan akibat banjir bandang pada tahun 2004 yang lalu.
"Sekarang ini saya bersama kawan-kawan baru sampai di Polres untuk melaporkan ratusan warga transmigrasi yang telah disandra oleh Kadus Nasipan DKK," ungkap Tarpan. (bp)
