BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Wakil Bupati Bengkalis H Suayatno mengemukakan bahwa persoalan HIV/AIDS di Bengkalis perlu mendapat perhatian serius, ini setelah ditemukannya 51 kasus HIV/AIDS di 'Negeri Junjungan'.
Hal itu dikemukakan Suayatno saat membuka membuka secara resmi pertemuan inisiasi pembentukan Layanan Konfrehensif Berkesinambungan (LKB) Kecamatan Bengkalis di ruang rapat Puskesmas Bengkalis, Senin (23/6/2014) jelang siang.
Selain Wabup Suayatno hadir dalam acara tersebut yang didaulat pembuka acara, juga terlihat hadir Sekcam Bengkalis, Komisi Penanggulangan AIDS dan HIV, UPTD Puskemas, Kepala Desa dan lurah di Kecamatan Bengkalis.
Wabup Suayatno katakan bahwa, saat ini di Kabupaten Bengkalis terdapat 51 kasus AIDS dengan tingkat kematian sebanyak 30 orang dan itu menandakan bahwa persoalan AIDS perlu dipandang serius, ”dikarenakan dalam budaya dilingkungan kita masih sangat rentan, yang diistilah seperti fenomena gunung es yang di temukan itu jumlahnya besar, "ungkap Wabup.
Dalam hal ini, menurut Wabup untuk meminimalisir dan menekan menularnya kasus AIDS ditengah tengah masyarakat diperlukan mensosialisasikan dan sekaligus bagaimana upaya untuk berpartisipasi menyampaikan pada masyarakat.
Misalnya, lanjut Wabup, apa penyakit aids itu, apa dampak bagi orang yang terkena panyakit tersebut dan seperti apa cara menanganinya, "sebab kita perlu ketahui bahwa kasus Aids terbesar nomor 4 itu adalah dari kaum ibu – ibu rumah tangga dan hal itu perlu dilakukan sosialisasi dengan baik serta perlu diakukan secara medis, "tambah Suayatno.
Sebagai informasi, di wilayah Mandau dan Pinggir itu ada tempat lokalisasi dan yang paling banyak masyarakat Kab. Bengkalis yang terkena penyakit AIDS dan diantara situlah mulai terjadinya penularan pada ibu-ibu rumah tangga, sebab suami yang suka jajan diluar yang perlu dihindari.
Jumlah penderita AIDS/HIV Kabupaten Bengkalis pada saat ini sudah terbilang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya hingga Maret 2014, penderita AIDS/HIV di Bengkalis berjumlah 219 jiwa. Diantaranya 84 laki-laki 135 perempuan.
Wabup menyampaikan jika dilihat yang banyak terkena dampak dan penderita penyakit AIDS/HIV adalah kelompok umur produktif yakni 16 – 60 tahun, termasuk didalamnya ibu rumah tangga. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius tentang penyakit berbahaya AIDS/HIV ke masyarakat. (bp)
###
