Penyandang ODHA di Kab Bengkalis 730 Orang,

Bagus Santoso: Ini Musibah Sekaligus Tantangan

Bagus Santoso: Ini Musibah Sekaligus Tantangan

UTUSANRIAU. CO, BENGKALIS - Kurun waktu 2004 - 2022 di kabupaten Bengkalis secara komulatif Penyandang ODHA (Orang dengan HIV AIDS) sudah mencapai 730 orang."Ini musibah sekaligus tantangan," kata Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso juga ketua pelaksana KPA Kab Bengkalis.Dalam Rapat komisi penanggulangan AIDS di Aula ruangan rapat Dinas Kesehatan, Jum’at (28/10/2022).

" Di tahun 2022 ada 32 ODHA dan yang lebih memperhatikan temuan baru usia muda seperti pelajar dan mahasiswa sudah terpapar ODHA. Perilaku mereka menyimpang ada LsL ( lelaki sex lelaki), perempuan dan laki-laki dan mereka ada komunitasnya di kampus, berpotensi menularkan" kata Bagus Santoso.

Bagus berharap penyandang ODHA jangan ragu konseling ke KPA Kab Bengkalis juga RSUD.
" Konsultasi ini semua free terutama kalangan pelajar dan mahasiswa ODHA akan kita rawat dan obati dan didampingi karena obat untuk HIV AIDS belum ada," ujarnya.

“Pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan bersama KPA adalah ujung tombak dalam mensosialisasikan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS ini," Tegas Bagus.

Makanya, sambung Bagus lagi melalui rapat koordinasi ini hendaknya dapat semakin meningkatkan koordinasi kita dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dan teridentifikasinya berbagai masalah serta solusi terkait pelaksanaan program penanggulangan masalah HIV dan AIDS di Kabupaten Bengkalis ini.

Kabid Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Irawadi, menyampaikan, dalam penanganan HIV/AIDS ini perlu penanganan lebih serius dengan sasaran lokalisasi dan tempat terjadinya penularan HIV/AIDS tersebut seperti di tempat hiburan malam dan ini dilakukan secara kontinyu tanpa batas waktu.

Infeksi HIV dan AIDS di Kabupaten Bengkalis terjadi hampir di semua kecamatan dengan sebarannya pada beragam profesi dan dari berbagai golongan.

Dari data Kumulatif Kasus HIV/AIDS berdasarkan Pekerjaan Dan Profesi di Kabupaten Bengkalis dari bulan Januari s.d September 2022, kasus terbanyak terjadi pada pekerja wiraswasta sebanyak 10 kasus, disusul Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 5 kasus, Supir 4 kasus, Buruh 3 kasus, Security 2 kasus, pelajar 1 kasus, Petani 1 kasus, Manager 1 kasus, Honorer 1 kasus, Tidak Bekerja 4 Kasus.

Tampak Hadir, Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia Safra Rita Kurniasih, Perwakilan dari RSUD Dr. Nani R. Kasi Dinas Sosial M Syafwan, Perwakilan dari Polres Bengkalis Boy Ananda.M, Kadishub diwakili Rahmad Santosa, dan tamu undangan lainya.**(yulistar)

Berita Lainnya

Index