UTUSAN RIAU.CO. BENGKALIS - Kondisi tanah di dusun 3 desa Simpang ayam mengalami pergerakan atau abrasi tanah terutama di perkebunan kelapa sawit milik warga yang berbatasan dengan bibir pantai Simpang ayam di dusun 3 RT 02 RW 05 Desa Simpang ayam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Bengkalis bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, UPT Puskesmas Meskom, Perwakilan PT MAS dan aparatur pemerintah desa Simpang ayam.
Kalaksa BPBD kabupaten Bengkalis Hadi Prasetyo ST diwakili Kabid Kedaruratan BPBD Suratman SP mengatakan," Dari pemantauan langsung ke lokasi abrasi dan keterangan dari Kadus 3 Simpang ayam disebabkan hantaman gelombang pasang air laut dan luapan kanal PT Meskom," ujar Suratman SP. Senin.(12/12/22).
Meluapnya air di kanal PT Meskom Argosarimas pada hari Minggu (11/12/22) curah hujan tinggi dari malam hari sampai subuh.
" Perkiraan luas lahan yang terdampak abrasi atau longsor pada tahun 2021 bulan Desember mencapai 40 Ha dan saat ini masih berlangsung sudah mencapai 700 m persegi per jam dibeberapa titik lokasi," kata Kabid Kedaruratan.
Mayoritas lahan atau tanah terkena dampak abrasi atau tanah longsor jenis tanah gambut dengan kedalaman mencapai 5 meter.
" Kondisi terakhir gerakan tanah masih akan terus berlanjut dan bertambah sesuai kondisi cuaca di lokasi kejadian," kata Suratman SP.
BPBD Bengkalis dan Tim Gabungan saat ini masih dilakukan pemantauan dan koordinasi serta pengecekan di wilayah kecamatan Bengkalis Desa Simpang ayam. ***(yulistar)
