JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Pasar saham AS berbalik arah menguat, seiring meredanya konflik geopolitik di Ukraina dan Irak. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,03% dan indeks S&P500 sebesar +0,19%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data perbankan Tiongkok yang melesat. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,12% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,36%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak melemah.
Harga minyak mentah WTI turun -0,09% ke level US$ 105,74 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,08% ke posisi US$ 1.320 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan domestik, yang akan dirilis esok hari. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) berupaya menekan penggunaan mata uang asing, demi menahan laju pelemahan rupiah lebih dalam.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks konsolidasi dan bergerak tertahan di EMA 50. Indicator RSI di zona 40% mengindikasikan potensi koreksi masih terbuka.
Hari ini indeks masih akan bergerak mixed to down coba menguji support 4.830. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.830 dan resistance 4.866. (detikfinance.com)
