BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Lajunya pertumbuhan penduduk tidak hanya bisa danulir melalui program Keluarga Berencana (KB) saja. Namun, perlu adanya kerjasama yang baik antara bidan desa, klinik, dan Posyandu yang ada di sejumlah Kecamatan dan desa se-Kabupaten Bengkalis.
Demikian diutarakan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Kabupaten Bengkalis H. Mustafa melalui Kabid KB Kes Hj. Mardiani, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (30/6/14).
Menurut Mardiani, secara marathon pihaknya sudah melakukan upaya pembekalan dan penguatan pengetahuan dari peserta KB Kesehatan melalui kelompok tri bina. Pembekalan sebanyak 7 kecamatan dan 1 di tingkat Kabupaten Bengkalis diharapkan bisa menekan angka lajunya pertumbuhan penduduk melalui program KB-Kes.
Dalam kegiatan ini, BPP-KB juga telah mengandeng pihak Bidan Desa, Klinik sehat, serta Posyandu dalam pembentukan kader-kader yang mampu melayani. Untuk setiap kecamatan terdapat 21 klinik yang siap melayani, sedangkan bidan desa akan bernaung di UPTD Kesehatan.
“Khusus Kabupaten Bengkalis, baru ada tiga UPTD yakni Mandau, Pinggir dan Bukitbatu. Kendati demikian, kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, dan menyurati secara resmi ke kecamatan selaku pembina desa. Sehingga kader bidan deesa dan kader PKK desa bisa memiliki kewenangan penuh dalam pelaksanaan tugasnya,”terangnya.
Mardiani juga mengatakan, sejalan dengan program ini. BPP-KB mengharapkan kepada kepala desa untuk diangkat sebagai kader, dan tentunya harus diketahui camat sebagai motivator pelayanan KB. Selain terarah pada bidan desa, dan klinik. BPP-KB juga menjadikan kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan KB, dan Posyandu masuk dalam kelompok tri bina.
“Artinya melalui surat itu nantinya ada ketegasan dari pihak kecamatan untuk pelayanan KB ini, karena camat sebagai motivator dianggap memiliki peran penting dalam program-program tersebut, ”katanya. (bp)
###
