PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja ke I tahun 2014 di Jawa Timur dipastikan hanya akan mempertandingkan lima belas cabang olahraga.
Seperti diberitakan sebelumnya dari lima belas cabor tersebut ada rencana penambahan tiga cabang olahraga yakni, cabaor dayung, angkat besi dan cabor layar. Namun, penambahan tiga cabor ini tidak jadi dilakukan sehingga dipastikan pelaksanaan PON Remaja perdana ini nantinya hanya akan mempertandingkan lima belas cabor saja.
"Awalnya memang ada wacara penambahan tiga cabor tersebut. Nah, kemudian jika ada penambahan tiga cabor tersebut akan berdampak pada penambahaan biaya pelaksanaan oleh tuan rumah. Dengan demikian makan tiga cabor ini tidak jadi dipertandingkan atau tidak ada penambahan cabor tersebut," jelas Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau, Emrizal Pakis, Selasa (1/7/2014).
Sedangkan 15 cabor yang akan dipertandingkan tersebut yakni, atletik, badminton,basket, judo, menembak, panahan,senam (artistik dan ritmik) , renang, sepakbola, tenis lapangan, tenis meja, voli pantai, anggar, loncat indah dan Pencak silat.
Lebih jauh disampaikan mantan Asisten II Setdaprov Riau ini jika ketiga cabor tersebut jadi dipertandingkan. Kemungkinan besar Riau akan banyak mengantongi medali dari dua cabor yang memang menjadi unggulan di Riau yakni cabor dayung dan angkat besi."Harap kita memang bisa dipertandingkan. Setidaknya dari dayung dan angkat besi ini kita bisa meraih medali. Namun, kembali lagi kepada kesiapan tuan rumah pelaksana," lanjutnya.
Sementara itu, untuk kesiapan kontingen atlet Riau saat ini dalam tahap persiapan. Baik seleksi dan latihan rutin terus dilakukan oleh cabor yang akan mengikuti pesta olahraga remaja tersebut. Meskipun demikian sejumlah cabor juga menurutkan ritme latihan selama bulan suci Ramdhan, seperti halanya cabang olahraga anggar yang mengurangi porsi atlet-atletnnya.
Seperti yang pernah diberitakan PON Remaja ini nantinya akan dilakukan di tiga Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur yakni, Surabaya, Sidoarjo dan Malang dengan mempertandingkan atlet-atlet muda dengan usia maksimal 16 tahun. Dimana PON Remaja ini sebagai ajang evaluasi dan pembinaan atlet-atlet remaja se- Indonesia. (ard)
###
.jpg)
