UTUSANRIAU.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau akan menggelar Pasar Tani. Kegiatan ini merupakan sebagai pengendali inflasi harga dan juga untuk menekan kenaikan harga produk tani.
Kegiatan ini akan di laksanakan di UPT Balai Benih Induk (BBI) Jalan Kaharuddin Nasution, Marpoyan. Kegiatan di buka oleh Gubernur atau Wakil Gubernur.
"Hal ini di laksanakan dalam rangka Konsumsi Beras Lokal dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah dengan uapaya kegiatan Pasar Tani, bahwa Pasar Tani dilakukan sebagai pengendali inflasi harga. Selain itu bertujuan untuk menekan kenaikan harga produk tani," kata Kepala Dinas PTPH Riau melalui Kabid Tanaman Pangan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Wisnu Handana STP kepada UTUSANRIAU.CO, Senin (02/10/23).
Dijelaskan, Pasar tani akan di gelar sekitar tanggal tanggal 10 atau 12 Oktober bulan ini, ada sekitar 5 ton beras yang di jual kepada masyarakat dengan harga yang relatif murah, beras ini berasal dari Inhil dan pelalawan.
"Beras murah ini karena ongkos transportasi dari Inhil dan Pelalawan di tanggung oleh pemerintah makanya beras murah," sebutnya.
Karena itu Dia mengingatkan kepada warga sekitar Marpoyan dapat membeli beras murah di UPT Balai Benih Induk (BBI) Pertanian Marpoyan Damai.
"Pasar Tani ini diharapkan menjadi wadah bagi para petani guna menjual produk pertaniannya dengan harga jual yang wajar, bahkan lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasar biasa/tradisonal, namun bisa tetap menguntungkan serta dapat meningkatkan pendapatannya," jelasnya.
kehadiran Pasar Tani selain menjadi pasar alternatif warga untuk belanja kebutuhan hidup juga sebagai sarana pemasaran bagi hasil panen petani maupun produsen olahan dengan cara menjual secara langsung ke konsumen.
"Adapun maksud dan tujuan gerakan ini yakni mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," sebutnya lagi.
Dilain itu, lanjutnya, juga untuk menciptakan peluang pasar baru bagi para petani dan pelaku usaha beras lokal dalam memasarkan hasil produksinya. Mendorong peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan daya saing padi dan beras di Provinsi Riau sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga para petani dan pelaku usaha padi dapat bersaing di pasar tradisional maupun modern.
Kegiatan ini juga melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, UMKM Pangan dan dinas terkait lainnya, demikian pungkasnya.***(warno)