PADANG,UTUSANRIAU.CO -– Obsesi Refdinal Castera, S.Pd, guru SD Negeri 28 Padang Sarai, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, menerbitkan novel akhirnya terwujud. Novel trilogi perdananya berjudul “Meniti Buih Menerobos Tantangan” diterbitkan FAM Publishing, Divisi Penerbitan Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia, dan melengkapi kesibukan keseharian “Pak Guru” ini.
Terbitnya novel itu, dia berharap, dapat “memperkaya” khasanah kesusastraan di Tanah Air, khususnya di Ranah Minang, terutama untuk para pembaca di kalangan pendidikan atau guru. Lewat sastra, ia ingin berbagi kisah tentang berbagai pengalaman hidup yang pernah ia jalani.
“Novel ini adalah novel trilogi buku 1 di antara 2 novel lagi yang insya Allah dalam waktu tak berapa lama lagi, juga menyusul terbit,” ujar Refdinal Castera, Ahad (6/7/2014), di Padang.
Dia mengungkapkan, keinginan menerbitkan novel dilatarbelakangi “proses kreatif kepenulisan” yang telah membentuk dirinya selama ini. Ia tidak hanya berprofesi sebagai guru, tapi juga penulis di media massa.
Alumni SMP Negeri 3 Lubuk Basung (1983), SPG Negeri Jambi (1986) dan Universitas Negeri Padang (2005) ini menyebutkan, novel “Meniti Buih Menerobos Tantangan” berkisah tentang kegigihan seorang anak muda bernama Agus mengurus lima orang adik yang berasal dari keluarga petani dan tinggal di daerah terisolir. Kemiskinan membuat jiwa Agus gelisah.
Warga kampungnya suka mengurusi urusan orang lain. Agus merasa tidak nyaman. Tamat SMP, ia melanjutkan pendidikan ke SPG di kota yang jauh dari orangtua. “Untuk apa jauh-jauh sekolah ke kota, di kampung juga ada sekolah! Kalau sakit nanti, berapa biaya melihatnya, belum lagi jarak yang jauh,” ejek orang kampung kepada Agus.
Berkat tekad yang kuat, impian Agus kuliah terwujud. Namun, kiriman wesel dari orangtuanya tak cukup, dan memaksanya berjualan koran di terminal bus dan pasar. Tapi persoalan hidup yang berat, membuat kuliahnya putus di tengah jalan. Dikabarkan berhenti kuliah, teman-teman kuliahnya yang juga penjual koran tak percaya. Mereka ingin meringankan beban hidup Agus. Di bagian-bagian berikutnya, banyak konflik bermunculan yang mengaduk-aduk perasaan pembaca.
“Saya tertarik membaca novel ini, karena ditulis seorang guru SD yang sibuk mengajar dan mengisi rapor siswa tiap semester. Bila penulis atau wartawan mampu menulis novel, itu sudah biasa. Tapi, seorang guru SD yang menulis novel, itu baru luar biasa. Mudah-mudahan, semakin banyak guru terinspirasi menulis novel di negeri ini,” ujar Muhammad Subhan, pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.
Ali Dasni, Praktisi Pendidikan di Padang menyebutkan, menulis menjadi sesuatu yang asyik jika ditekuni secara bersungguh-sungguh. Refdinal Castera membuktikan itu. “Suatu bukti bagi guru bahwa menulis itu tidak sulit. Novel ini sebuah karya inspiratif, inovatif dan layak dibaca guru,” ucap Ali Dasni.
Aliya Nurlela, penulis novel “Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh” yang juga Sekjen FAM Indonesia menyebutkan, novel ini membangun semangat pembaca untuk berani mewujudkan cita-cita, mimpi, dan menerobos tantangan seberat apa pun itu.
“Sangat edukatif. Layak dibaca siapa saja. Sebagai guru dan penulis yang tulisannya telah dimuat dibanyak media massa, saya ikut berbahagia atas lahirnya novel ini,” ujar Aliya Nurlela.
Salah seorang pembaca yang juga Guru Kementerian Perindustrian/Kepala SMK SMTI Padang (2009-2013), Anurgaha, mengatakan, banyak hikmah yang dapat diambil pembaca dalam novel ini.
“Sebuah inspirasi yang penuh makna dari perjalanan hidup seorang anak manusia dengan segala eksistensi dan tantangannya,” ujarnya.
Sementara itu, Jhon Nedy Kambang, seorang Jurnalis TV Nasional dan Penulis Buku menyambut baik terbitnya novel “Meniti Buih Menerobos Tantangan” karya Refdinal Castera. Menurut Jhon Nedy, ia telah mengenal “Pak Guru” Refdinal Castera sejak masih bekerja di Mingguan Canang Padang di tahun 90-an.
“Beliau pernah menjadi salah satu ‘motor’ halaman khusus sekolahan di koran itu. Cerpen, puisi dan beritanya sudah berserakan sejak lama. Lahirnya novel ini membuktikan bahwa beliau tidak hanya seorang guru, tapi juga sebagai novelis yang masih produktif,” tambahnya. (rls)
Guru SD Penulis Novel Meniti Buih Menerobos Tantangan
rahayu
Ahad, 06 Juli 2014 - 03:07:37 WIB
###
Pilihan Redaksi
IndexTokoh Riau Dr.drh.H.Chaidir Meninggal Dunia
6 Kepala Daerah di Kukuhkan, Inilah Penjelasan Pj Gubernur Riau
Jokowi Targetkan 16 Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Akhir 2024, Berikut Lokasinya
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Komunitas
NPSCORP Deklarasikan Peralihan Program Superkids & Superpops ke GSI Records dan Superkids Records
Senin, 27 Oktober 2025 - 09:49:15 Wib Komunitas
Mayang Clara, Sosok Influencer dan Konten Kreator Incaran Brand Ternama
Selasa, 07 Oktober 2025 - 21:01:29 Wib Komunitas
Perkuat Ekonomi Umat, Menteri Koperasi dan Aditya Yusma Beri Arahan dalam Rapat Pembentukan Koperasi Perisai SI
Selasa, 07 Oktober 2025 - 20:59:59 Wib Komunitas
Panduan Merawat Sepatu Branded agar Tetap Awet dan Berkelas
Jumat, 22 Agustus 2025 - 05:50:35 Wib Komunitas
