Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, H. Maisisco mengaku sangat menyambut baik kolaborasi antara DPTPH Provinsi Riau dan Dinas Pangan Kota Pekanbaru yang dilaksanakan di Rumbai ini.
Dia menjelaskan, dengan pelaksanaan GPM ini setidaknya menunjukkan bahwa pemerintah hadir dalam upaya memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok rumah tangga warga juga melakukan stabilisasi harga.
Dia menjelaskan, memang pada beberapa komoditas pangan di Pekanbaru terjadi kenaikan harga. Namun, dia memastikan bahwa situasi yang terjadi saat ini masih cukup terkendali dan mencukupi.
Adapun gelaran GPM ini, dijelaskan H. Maisisco merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya memberikan solusi terhadap permasalahan ketersediaan, keamanan juga stabilisasi harga, khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dimana, kenaikan harga pastinya akan memberatkan.
Namun dia juga menjelaskan kalau saat ini, masyarakat di Kota Pekanbaru dalam kondisi yang cukup aman untuk ketahanan pangan dikarenakan penyaluran beras cadangan pemerintah untuk masyarakat kurang mampu yang rencana penyalurannya dilakukan sebanyak 2 kali pada bulan Maret ini.
''Ya, kita harapkan dengan tersalurkannya bantuan cadangan beras pemerintah periode Februari dan Maret pada bulan ini juga akan membantu mengurangi beban masyarakat,'' jelas Maisisco.
Dia juga mengungkapkan, upaya mengendalikan kenaikan harga juga terus dilakukan secara intensif dengan menurunkan petugas ke pasar-pasar untuk memastikan fluktuasi harga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat.
''Kita lakukan pemantauan setiap hari di pasar-pasar. Dengan begitu, kita bisa mengambil tindakan secepat mungkin untuk menjaga stabilitas harga,'' kata dia.
Maisisco juga menjelaskan bahwa langkah stabilisasi harga ini tidak dimaksudkan guna menekan harga pasokan pangan di tingkat petani. ''Jadi tidak seperti itu juga. Kita hanya mengambil posisi tengah dimana petani tetap bisa mendapatkan keuntungan, namun masyarakat juga tidak boleh terganggu daya belinya dikarenakan lonjakan harga,'' jelasnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan pagi hingga menjelang siang tadi, dari seluruh komoditas pangan yang disediakan pada pelaksanaan GPM di Lembah Damai ini tampak ramai diburu masyarakat.
Umumnya kaum ibu kita memburu persediaan beras SPHP dikarenakan harganya yang relatif lebih murah.
"Iya, kami membeli beras SPHP untuk persediaan. Karena, Dari yang sudah kami coba, kualitas beras ini sangat bagus, tidak lembek, tidak basah dan kualitasnya sesuai dengan lidah,"ungkap Nurhayati, warga Lembah Damai.
Dia menjelaskan, khusus membeli agak banyak untuk beras dikarenakan harganya lebih murah di lokasi GPM.
"Di kedai harganya kan Rp57.500 hingga Rp58.000 per kemasan 5 kilogram. di GPM ini dijual Rp53.000, walau tidak terlalu tinggi, tapi yang jelas lebih murah. Kalau kita beli 4 karung kan lumayan juga menghemat pengeluaran rumah tangga,"kata dia.
Selain itu, Nurhayati juga menjelaskan dia m membeli telur, gula, minyak goreng yang harganya juga relatif murah.
Telur satu papan dijual Rp48.000, sementara minyak goreng Rp14.000, beras premium Bulog Rp70.000 per kemasan 5 kilogram, beras anak daro Rp75.000 per kemasan 5 kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram, juga daging Rp82.000 per kilogram.
"Kalau dikumpul semua hematnya lumayan besar, Alhamdulillah lah ini juga sudah sangat kami syukuri,"kata Nurhayati.
Hal yang sama juga disampaikan Sofia Asmara, yang berharap GPM ini bisa kembali dilaksanakan menjelang Idul Fitri.
"Kalau bisa agak diseringkan GPM ini Pak, sebelum Idul Fitri, kalau bisa pertengahan Ramadhan dilaksanakan lagi, supaya masyarakat bisa kembali berbelanja,"kata dia.
Memang, diakui dia, harga komoditas ini selisihnya tidak besar, ada yng Rp5.000, ada yng Rp3.000 bahkan Rp1.000 dari harga pasar. Tapi, kalau diakumulasikan jumlah penghematan kami cukup besar. GPM ini sangat membantu kami kaum ibu ini, jelas ibu yang juga berdagang kelontong di tempat tinggalnya.
"Saya ini kan jualan juga di rumah Pak, jadi saya sangat tahu, kalau ini untung, atau membantu, atau tidak. Tapi, logikanya, walaupun sesekali, tapi ini sangat membantu mengurangi beban di rumah Pak, ekonomi kita memang sedang sulit Pak,"ungkap Sofia.** red
