BUKIT BATU,UTUSANRIAU.CO -- Rama (3), balita penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)meninggal dunia sekitar pukul 02.40 WIB, Senin (7/7/2014) dinihari, ia meninggal dunia setelah 1 minggu penuh melawan virus DBD di RSUD Arifin Ahmad.
Balita ini dikenal sebagai anak periang dari buah hati pasangan suami istri Yahumar (45) dan Sunarni (40) yang merupakan warga Jalan Hangnadim RT.02 RW.03, Desa Sejangat, Kecamatan Bukit Batu.
Orang tua Rama, Yahumar menjelaskan bahwa awalnya, saat buah hatinya mengalami demam diberikan obat penurun panas, tapi setelah 3 hari tidak kunjung sembuh dan akhirnya dibawa ke Puskesmas Pakning dan pihak Puskesmas Pakning katakan demam panas Rama itu demam biasa yang artinya negatif terkena DBD.
Disebabkan kita sebagai orang tua tidak puas dengan keterangan petugas Puskemas Sai Patning, maka Rama kita bawa ke RSUD Siak dan saat dipemeriksaan di RSUD Siak informasinya juga sama, negatif DBD, "akhirnya Rama diberikan obat-obatan untuk penurun panasnya dan mulai terlihat turun panasnya, "terang Yahumar, Senin (7/7/2014) jelang siang.
Karena khawatir dengan kondisi anaknya, Yahumar akui, Rama di bawa ke RS Pertamina RU II Sei Pakning, saat perawat akan mengambil sample darah, hingga sampai 1 jam, nadi Rama baru didapat dan dirujukkan kembali ke RSUD Siak, karena tidak sanggup menangani, Rama pun dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.
"Sampai di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, anak saya membutuhkan transfusi darah, namun sampai mencari ke PMI Kota Pekanbaru, saya tidak dapat darah, karena tidak ada terlihat petugas disana, sedangkan kantornya itu bersebelahan dengan Rumah Dinas Gubernur Riau, akibatnya dengan tangan kosong saya kembali ke RS, "ungkapnya lagi.
Dengan terjadinya kasus ini, sejumlah warga yang datang melayat ke rumah Umar pun menyesali dengan kinerja Puskesmas Pakning, lantaran perawat di sana dinilai tidak profesional dalam mengidentifikasi sebuah penyalit yang diderita pasien, padahal Puskesmas Pakning merupakan Puskwrsmas Teladan.
Kekesalan warga juga dikarenakan tidak ada fogging yang dilakukan oleh pihak puskesmas, sebagai perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis di tingkat kecamatan, "sudah ada yang meninggal baru di fogging, ya terlambat lah, "cetuk Warno, salah satu warga yang melayat di rumah duka saat berbincang bincang dengan wartawan. (bp)
###
.jpg)
