Program Studi Ekonomi Pembangunan UNRI adakan FGD Bahas Implementasi Kurikulum MBKM

Program Studi Ekonomi Pembangunan UNRI adakan FGD Bahas Implementasi Kurikulum MBKM
Program Studi Ekonomi Pembangunan UNRI adakan FGD Bahas Implementasi Kurikulum MBKM

UTUSANRIAU.CO - Program Studi Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis ( 24-25/07/ 2024) yang bertempat di  Fox Hotel Pekanbaru.

Acara ini dihadiri Guru Besar Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau bersama stakeholder guna membahas implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Pelaksana kegiatan Dr. Hendro Ekwarso, M. Si mengatakan, MBKM adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

“Bersama ini kami informasikan bahwa Program Studi Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau menerima hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2024," katanya kepada UTUSANRIAU.CO usai FGD.

Implementasi Kurikulum MBKM menjadi salah satu bentuk kegiatan yang diusulkan pada PPKM. Kegiatan itu diusulkan agar meningkatkan kualitas lulusan dan daya saing mahasiswa Prodi S-1 Ekonomi Pembangunan di pasar kerja nasional dan Internasional.

Hendro menjelaskan, kegiatan FGD bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan mengevaluasi MBKM di lingkungan mitra, pelaksanaan praktisi mengajar/guest lecturer dan pengembangan kurikulum beberapa mata kuliah yang relevan dengan mitra dan DUDI nasional yang akan dilaksanakan.

“Untuk implementasi MBKM, maka kami mengundang bapak dan ibu untuk mengikuti kegiatan FGD Peningkatan Implementasi MBKM Program Studi Ekonomi Pembangunan dengan Mitra dan DUDI Skala Nasional,” tutur Hendro saat FGD.

Pelaksanaan FGD terbagi dua sesi. Sesi pertama mendiskusikan empat topik. Pertama, ekonomi sumber daya manusia dan kependudukan dengan mika BKKBN. Lalu, ekonomi industri dan ketenagakerjaan dengan mitra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau. Kemudian, statistik dan kependudukan dengan mitra BPS Provinsi Riau. Terakhir, ekonomi regional dan pedesaan dengan mitra BPPMDDTT Pekanbaru.

Selanjutnya, sesi dua membahas dua topik. Pertama, Ekonomi regional dan kebijakan perencanaan pembangunan dengan mia Bappeda Provinsi Riau. Kedua, Kebansentralan, ekonomi moneter, perekonomian indonesia, ekonomi syariah, Provinsi Riau.

Menurut General Manager (GM) Pelindo Dumai Jonathan Ginting saat di wawancara MBKM merupakan kegiatan positif karena bermanfaat bagi mahasiswa.

“Mudah-mudahan ini bisa langsung diimplementasikan sehingga nanti mahasiswanya juga bisa beradaptasi langsung,” kata Jonathan kepada UTUSANRIAU.CO.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jonathan pikir perlu adanya sosialisasi terus menerus dan mengetatkan regulasi agar mahasiswa dapat output baik dari MBKM.  

“Jangan hanya magang sebatas seremonial, dapat tanda lulus magang. Jadi harapannya memang betul-betul saat magang itu ada sesuatu yang mereka peroleh ilmu di dalam melaksanakan bangunan tersebut,” ucap Jonathan.

Jonathan pun berharap tidak ada gap antara apa yang didapatkan mahasiswa selama belajar teori di kampus dengan praktik di lapangan.

Senada dengan Jonathan, Campus Relation Manager PT RAPP Tengku Kespandiar, S.T., M.M. bilang, selama ini masih ada gap antara kampus dengan dunia industri. Menurutnya, antara kampus dengan dunia industri harus matching, bahkan harus super matching. Hal itu dapat terwujud salah satunya melalui magang.

Ia jelaskan, magang adalah sarana bagi mahasiswa maupun perusahaan. Selama magang mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja atau menyesuaikan diri dengan iklim dunia kerja. Sementara perusahaan bisa melihat orang potensial untuk direkrut.

“Itu juga sarana kami juga mengukur, apakah kurikulum di kampus itu matching dengan kebutuhan kami. Jadi bagus sekali memang MBKM dan BUMP yang dilakukan oleh UNRI,” ucapnya.

Lebih lanjut Tengku menerangkan, ada treatment-treatment untuk mahasiswa untuk masuk dunia kerja. Mahasiswa harus siap dan mempunyai beberapa kecerdasan. Seperti kecerdasan numerik dan kecerdasan visual berupa kemampuan public speaking, kemampuan analitis, bisa menganalisis, dan merumuskan.

Kecerdasan itu akan dibutuhkan mulai dari seleksi masuk kerja hingga saat bekerja.
Rencana dan pelaksanaan magang yang dibahas di FGD disepakati oleh semua peserta dan narasumber.

Pun menyetujui materi perkuliahan dan pertemuan yang akan diisi miwa sebagai praktisi mengajar/guest lecturer. Selain itu, peserta dan narasumber menyepakati masukan/revisi terhadap RPS mata kuliah untuk menyelaraskan kurikulum dengan peluang kerja lulusan. **no/red

Berita Lainnya

Index