UTUSANRIAU. CO, PEKANBARU- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau kembali menggelar uji kompetensi manajemen sumber daya manusia (SDM) bidang hubungan industrial batch 4 pada Kamis kemarin (01/08/2024) di Hotel Furaya Pekanbaru.
Kadisnakertrans Provinsi Riau H. Boby Rachmat, S.STP., M.Si., melalui Tim Penguji Lembaga Sertifikasi Profesi Hubungan Industrial Pancasila (LSP HIP), Rita Yuliani, S.H, M.T., menyebut, tenaga kerja bidang manajemen sumber daya manusia (SDM) wajib melakukan uji kompetensi kerja. Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 15 Tahun 2022.
“Tujuannya memastikan tersedianya tenaga kerja yang kompeten di bidang manajemen SDM, terkhusus bidang hubungan industrial. Kemudian, meningkatkan peroduktivitas dan daya saing di bidang tenaga kerja serta mewujudkan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan,” kata Rita.
Adapun syaratnya, tenaga kerja yang akan mengikuti uji kompetensi ini telah menduduki jabatan yang setara dengan kualifikasi paling rendah atau jenjang empat di perusahaan menengah dan perusahaan besar.
Sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Disnakertrans Provinsi Riau meliputi tiga skema. Yaitu, skema untuk bidang Penata Pembuatan Perjanjian Kerja (P3K), bidang manajer, dan hubungan industrial.
Rita mengatakan, kegiatan ini, telah dilaksanakan sebanyak empat kali. Dimulai dari tahun 2023. Dalam kurun satu tahun 2023 diadakan tiga kali berturut-turut. “Kurang lebih 130 orang dari berbagai perusahaan, terutama minyak dan gas (Migas) di Provinsi Riau mengikuti program ini.”
Peserta yang dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi berhak mendapatkan sertifikat kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat kompetensi memiliki banyak manfaat bagi tenaga kerja maupun perusahaan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, program uji kompetensi kerja manajemen SDM bidang hubungan industrial merupakan kegiatan mandiri dari Disnakertrans Provinsi Riau bekerja sama dengan LSP HIP. Program ini pun tidak mendapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita hanya penyelenggara, pengujinya asesor dari LSP, dan Alhamdulillah, dua orang dari daerah sudah bisa menguji, yaitu saya sendiri, Rita Yuliana dan Amris Mahatma Pohan,” kata Rita.
Rita juga menyampaikan, perusahaan menyambut baik program uji kompetensi manajemen SDM bidang industrial. “Respon perusahaan baik, karena buktinya 50 lebih perusahaan ikut. Rata-rata mengirim 2 hingga 4 orang mengingat daya saing semakin tinggi,” ucap Rita. **red