ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -- Safari Ramadan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu dipimpin Wakil Bupati, Ir H Hafith Syukri MM, kembali melakukan kunjungan ke limanya, Senin (7/8/2014) di Masjid Jami' Desa Kota Intan, Kecamatan Kunto Darusalam.
Seperti biasanya dalam kunjungannya, Wabup menyerap berbagai aspirasi warga serta menyampaikan berbagai program kerja Pemkab Rohul di tahun 2014. Selain dihadiri rombongan tim Pemkab Rohul, turut hadir Tuan Guru Tarekat Naqqsabandiyah, Tokoh Agama, Tokoh Adat serta ratusan warga juga memadati masjid Jami Desa Kota Intan.
Dalam sambutannya, Hafith Syukri juga memaparkan komitmen pemerintah daerah dalam aktualisasi nilai-nilai agama, kucuran dana fantastis dari APBD rohul, tiap tahun dikucurkan, guna menunjang eksistensi julukan Negeri Seribu Suluk.
Terang Wabub, tiap tahunya anggaran rata-rata Rp 33 milyar dari APBD Rohul dikucurkan untuk pembinaan ke agamaan seperti pembangunan masjid, rehab rumah-rumah suluk, dan kegiatan keagamaan lainya.
Inilah bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kegiatan keagamaan dalam rangka mewujudkan visi, mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan sesuai julukan kita Negeri Seribu Suluk tidak ingin, julukan itu hanya tinggal slogan, tapi benar-benar terimplementasi di tengah masyarakat Rohul.
"Kita minta masyarakat betul-betul memanfaatkan, fasilitas keagamaan yang kita bangun, agar fasilitas tersebut tidak sia-sia," sebutnya.
Dalam safari tersebut Wabup Rohul juga menyerahkan bantuan pembangunan Masjid Besar Kunto Darussalam Riyatul Mutakin senilai Rp 238 juta, bantuan Pembangunan Masjid Jami' senilai Rp 10 juta, sebanyak 32 alquraan serta bantuan anak yatim senilai Rp 5 juta.
"Kita menyerahkan secara simbolik zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Rokan Hulu senilai Rp 173 juta," pungkas Hafith.
Dalam kegiatan itu, Kepala Desa Kota Intan Aderman menyampaikan aspirasi masyarakatnya tentang aspalisasi jalan di desa mereka sudah belasan tahun tak terealisasi. Sehingga menyebabkan desa mereka jauh tertinggal dari desa lain, mereka juga mengeluhkan lambatnya respon pemerintah daerah dalam penuntasan kebutuhan dasar tersebut.
"Sudah 13 tahun dan 3 wakil bupati persoalan aspal jalan di desa kami di sampaikan ke pemerintah, namun hingga kini belum juga ada respon, kepada pak wabub kami minta, tolonglah diwujudkan keinginan kami pak," ujarnya.
Jelas Aderman dari seluruh jalan diswakelolakan, kini belum ada satupun ruas jalan diaspal, diperkirakan jalannya belum di aspal ini panjangnya mencapai 7 KM dari desa Kembang Damai ke PT SAI.
"Harapan kami melalui bapak Wakil Bupati minimal tahun 2015 jalan kami telah dapat di aspal," harapnya.(ar)
###
