Bengkalis, utusanriau.co - Dalam pelaksanaan proyek di Kab. Bengkalis terutama Proyek Multiyers mulai menjadi sorotan pihak Polres bengkalis. Terlebil lagi, proyek Multiyears yang hingga sampai detik ini masih jalan ditempat, kecuali hanya terlihat baru sebatas pembersihan lokasi, sedangkan pemenang MY yang berjumlah 6 paket tersebut sudah diumum jauh hari sebelumnya.
Menanggapi pelaksanaan Proyek MY menelan anggaran mencapai Rp 2,4 Triliun yang hingga sampai saat ini belum terlihat dilaksanakan, Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo.SIK, Kamis (6/2/14) jelang siang mengatakan bahwa untuk pengawasan MY itu perlu dibentuk pengawasan tim gabungan dari unsur Polri, Kejaksaan dan Pemda.
"Tim gabungan pengawasan pelaksanaan proyek MY ini tujuannya agar dalam pemantauan itu dapat dilakukan setiap saat, sebab kita tahu Proyek ini anggarannya sangat besar dan jangan sampai anggaran yang besar itu, masyarakat yang rugi, "kata Andry.
Menurut Kapolres Andry, pengawasan pelaksanaan MY itu merupakan sebagai pecegahan tindak pidana korupsi dan jangan sampai hal itu terjadi, agar pembangunan di Bengkalis ini betul betul dapat dinikmati masyarakat secara maksimal.
"Tapi jika dalam pelaksanaannya ini, terindikasi ada pejabat atau kontraktor yang melakukan korupsi, maka kami tidak segan segan untuk menindaknya sesuai dengan aturan yang berlaku, karena kita tidak ingin pembanguanan dilaksanakan itu malah masyarakat yang rugi, "tambah Andry.
Dalam hal Tindak Pidana Korupsi ini, Kapolres Andry menarget 4 berkas tiap tahunnya di Kab. Bengkalis, walaupun dari Polri hanya ditarget 2 berkas. "Ini tujuannya supaya Polres Bengkalis lebih unggul dari Polres lainnya, "tutup Andry. (bp)
.jpg)
