Dewan Soroti Akses Air Bersih di Rokan Hilir

Dewan Soroti Akses Air Bersih di Rokan Hilir
Dewan Soroti Akses Air Bersih di Rokan Hilir

BAGANSIAPIAPI – Anggota DPRD Rokan Hilir (Rohil), Darwis Syam SH, menyoroti minimnya akses air bersih bagi warga melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai, Rohil, dan Bengkalis (Durolis).

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026, ia mendesak pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk meningkatkan distribusi dan kualitas air bersih tersebut.

Pada acara yang berlangsung di Gedung Pertemuan H Misran Rais, Bagan Siapiapi belum lama ini, Darwis mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi distribusi air bersih. Menurutnya, dari 18 kecamatan di Rohil, hanya sebagian kecil yang menikmati akses air dari SPAM Durolis.

Darwis menekankan bahwa sumber utama pasokan air SPAM Durolis berasal dari Sungai Rokan di Rohil. Namun ironisnya, Kota Dumai yang menjadi wilayah pengguna utama dengan ribuan Sambungan Rumah (SR) aktif. “Keberadaan SPAM Durolis belum dimaksimalkan untuk warga Rohil sendiri,” tegasnya.

Sebagai solusi, Darwis mengusulkan opsi kerja sama dengan pihak ketiga atau perusahaan pengelola air bersih untuk meningkatkan efisiensi distribusi air. "Jika OPD terkait kesulitan mengelola, mengapa tidak menggandeng pihak ketiga," ujarnya.

Ia juga menyinggung program Pamsimas yang menyediakan akses air bersih hingga tingkat desa dan kelurahan. Namun, kualitas air dari program tersebut dinilai belum sebanding dengan SPAM Durolis. "Air dari SPAM Durolis lebih layak konsumsi dibandingkan Pamsimas," tambahnya.

Sebagai contoh, ia menyebut kebutuhan air bersih yang mendesak di beberapa kecamatan seperti Rimba Melintang dan Bangko. Menurutnya, pemerintah harus mengambil langkah strategis agar SPAM Durolis dapat menjangkau daerah-daerah tersebut.

Darwis juga berharap Musrenbang RKPD 2026 bisa menjadi momentum untuk merumuskan solusi konkret terhadap masalah akses air bersih. Ia mengingatkan bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang harus diprioritaskan oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, masyarakat Rohil mengeluhkan sulitnya akses terhadap air bersih yang memadai. Banyak warga mengandalkan sumber air lokal yang kualitasnya kurang layak untuk konsumsi.

Tak hanya masyarakat, para pelaku usaha kecil juga terdampak oleh minimnya akses air bersih. Hal ini mempengaruhi operasional mereka, terutama yang bergerak di sektor makanan dan minuman.

Dalam kesempatan yang sama, Darwis mengapresiasi upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur SPAM Durolis. Namun, ia menilai langkah tersebut belum cukup. Perlu ada strategi pengelolaan yang lebih terukur dan efektif.

Ia juga mendorong adanya kajian mendalam tentang kapasitas SPAM Durolis untuk memastikan pasokan air cukup bagi seluruh wilayah Rohil. Kajian ini penting untuk mengidentifikasi kendala teknis maupun administratif.

Darwis mengingatkan bahwa kerja sama lintas daerah bisa menjadi solusi. Kolaborasi dengan Kota Dumai dan Bengkalis mungkin dapat membantu optimalisasi SPAM Durolis.

Pemerintah daerah pun diharapkan lebih transparan dalam mengelola anggaran terkait proyek air bersih. Menurut Darwis, keterbukaan ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Sementara itu, sejumlah organisasi masyarakat mulai bersuara terkait isu air bersih. Mereka mendorong pemerintah untuk segera mengambil tindakan sebelum masalah ini semakin memburuk.

Dalam Musrenbang RKPD, Bupati Rohil juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan akses air bersih melalui berbagai program. Namun, masyarakat berharap komitmen ini diiringi dengan aksi nyata.

Para ahli lingkungan mengingatkan bahwa pengelolaan sumber daya air harus dilakukan secara berkelanjutan. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga kualitas air sungai sebagai sumber utama SPAM Durolis.

Darwis menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah daerah lebih serius dalam menangani masalah air bersih. "Kami ingin air bersih bukan lagi menjadi barang langka bagi masyarakat Rohil," Pungkasnya. (zal)

Berita Lainnya

Index