TEMBILAHAN,UTUSANRIAU.CO -– Sampai hari ini Selasa (15/7), arus mudik lewat jalur transportasi air dan darat di Indragiri Hilir (Inhil) belum mengalami lonjakan yang signifikan. Terlihat para pemudik yang akan merayakan lebaran di kampung halaman belum memadati pelabuhan speedboat dan terminal.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Inhil, Tantawi Jauhari sesuai dengan pengalaman yang telah lalu, lonjakan penumpang biasanya terjadi pada H-4, baik lewat jalur transportasi sungai dan darat.
“Sampai hari ini memang belum ada lonjakan yang berarti, namun pengalaman tahun lalu, H-4 telah terjadi lonjakan penumpang yang signifikan dan sejauh ini mengenai ketersediaan armada baik angkutan laut maupun darat belum ada kendala berarti,” ungkapnya.
Sebagai gambaran persiapan, menurutnya, tahun yang lalu angkutan speedboat yang melayani rute keseluruh kecamatan di Indragiri Hilir terdapat enampuluhan unit speedboat dengan 2.500 seat lebih dan saban harinya jumlah pemudik yang menggunakan jasa speedboat tak kurang dari 1500 pemudik, sehingga pada tahun ini minimal apa persiapannya harus seperti tahun lalu.
Demikian juga armada speedboat tujuan Batam, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu juga tersedia sebanyak 5 unit armada yang dapat menampung penumpang sekitar 100 penumpang perunitnya. “ Puncak arus mudik dari Batam dan sekitarnya akan terjadi pada H-5,” ujarnya.
Sementara itu, sebagian besar travel di kota Tembilahan, baik yang melayani antar provinsi (AKAP) maupun dalam provinsi (AKDP) mengakui belum terjadi aksi booking tiket dari warga yang akan mudik ke kampung halaman pada lebaran 1435 H ini seperti tahun sebelumnya.
”Tiket untuk keberangkatan H -5 sampai H-1 biasanya telah dibooking mereka yang ingin mudik, namun saat ini masih banyak yang lowong” ungkap Fahmi, seorang agen travel di Kota Tembilahan, Selasa (15/7/2014).
Pada hari-hari biasa, ongkos Tembilahan menuju Pekanbaru adalah Rp. 150 ribu. Dan biasanya seminggu sebelum lebaran ini para agen travel sudah menaikan tarif angkutan sebesar Rp. 20 ribu untuk sekali jalan menuju Pekanbaru dan sebaliknya, sedangkan ongkos ke Bukittinggi biasa naik lebih besar dari itu. (zul)
