Sekretaris Daerah Rohil itu juga menerangkan bahwa saat ini pendapatan APBD Perubahan Rokan hilir tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun, sementara belanja daerah sebesar Rp2,5 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan dari jumlah pendapatan daripada belanja.
"Untuk kisaran pendapatan daerah dalam apbd p tahun 2025 ini sebesar Rp2,4 triliun sementara belanja daerah mencapai Rp2,5 triliun, kita mengalami defisit sebesar Rp90 milliar, untuk menutupi defisit itu kami akan menggunakan anggaran surplus dari sisa belanja untuk menutupi defisit tersebut," terang Fauzi.
Fauzi Efrizal mengaku tidak bisa berbuat banyak program ditengah kondisi keuangan yang mengalami efisiensi. Pendapatan asli daerah yang menjadi sumber keuangan juga tidak mampu untuk menopang keuangan daerah.
"Untuk kegiatan lain saat ini tidak ada karena kita mengalami sangat jauh sekali kekurangan dan PAD kita baru sekian persen, hingga triwulan ketiga pada bulan September ini baru ada 30 persen dan 60 persen yang sudah masuk, mudah mudahan diakhir tahun target kita yang ditetapkan bisa tercapai sehingga bisa akan membantu anggaran murni di 2026," harapnya.
Disisi lain Sekda Fauzi juga mengungkapkan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang biasanya didapatkan melalui dinas PUTR kini juga ditiadakan sehingga sejumlah kegiatan yang sudah diprogramkan menjadi beban apbd.
"Sekarang kita baru tahu bahwa kemaren kegiatan DAK dari APBN di dinas PUTR sudah di hilang semua sehingga menjadi beban bagi kita untuk melaksanakan program kegiatan yang sudah kita rencanakan," ungkapnya. (zal)
