BAGANSIAPIAPI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan.
Pada tahun anggaran 2025, Dinas PUTR Rohil telah menetapkan sebanyak 389 kegiatan yang tercantum dalam APBD Murni.
Kepala Dinas PUTR Rohil, Khoirul Fahmi, ST, mengungkapkan bahwa seluruh kegiatan tersebut telah mulai berjalan dan terbagi dalam dua skema pelaksanaan, yakni tender dan non-tender.
“Untuk kegiatan tender sebanyak 28 kegiatan, sedangkan non-tender mencapai 361 kegiatan. Total keseluruhan adalah 389 kegiatan,” jelas Fahmi saat dikonfirmasi pada Selasa (23/9).
Fahmi merinci bahwa dari total kegiatan tersebut, sebagian besar telah diproses dan mulai berbentuk fisik. “Sebanyak 181 kegiatan sudah diproses, terdiri dari 158 kegiatan non-tender dan 23 kegiatan tender. Sisanya, sebanyak 208 kegiatan, masih dalam tahap proses,” paparnya.
Kegiatan yang telah berjalan mencakup pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bangunan yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Menurut Fahmi, realisasi fisik dari kegiatan tersebut telah mencapai rata-rata 30 hingga 40 persen.
“Realisasi pembangunan sudah mulai terlihat. Ada yang sudah mencapai 30 persen, bahkan 40 persen. Namun, masih ada juga kegiatan yang baru memasuki tahap kontrak,” ujarnya. Dinas PUTR menargetkan seluruh kontrak rampung pada awal Oktober dan pelaksanaan fisik selesai pada Desember 2025.
Program pembangunan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal aksesibilitas dan pelayanan publik. Fahmi menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan agar manfaatnya segera dirasakan.
Meski demikian, pelaksanaan program tidak lepas dari kendala. Salah satu hambatan utama adalah keterlambatan dalam memulai kegiatan, terutama saat terjadi pergantian kepemimpinan di dinas tersebut. “Ketika saya masuk, program yang sudah dirancang sebelumnya baru bisa dijalankan,” ungkap Fahmi.
Selain faktor internal, kondisi cuaca juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Hujan yang kerap turun menghambat proses pengerjaan fisik, terutama pembangunan jalan dan drainase.
Fahmi menyatakan bahwa pihaknya tetap berupaya maksimal agar seluruh kegiatan dapat diselesaikan sesuai target. Koordinasi dengan pihak rekanan dan pengawasan lapangan terus ditingkatkan untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu.
Dinas PUTR juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama dalam menjalankan pembangunan daerah.
Dengan jumlah kegiatan yang cukup besar, tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Dinas PUTR Rohil untuk menunjukkan kinerja nyata dalam membangun daerah. Pemerintah daerah berharap capaian ini menjadi fondasi kuat bagi pembangunan berkelanjutan di masa mendatang. (zal)
