BAGANSIAPIAPI - Dalam upaya memperkuat pemahaman kebangsaan di tengah masyarakat, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) kembali menegaskan komitmennya untuk mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan.
Langkah ini dinilai penting mengingat masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami nilai-nilai dasar tersebut.
Empat Pilar Kebangsaan yang dimaksud meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Keempatnya merupakan fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus terus dijaga dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menurut pernyataan dari anggota MPR RI, Iyet Bustami, meskipun materi Empat Pilar ini pernah diajarkan di sekolah, tidak ada salahnya untuk kembali menghidupkan pemahaman tersebut.
Terlebih, generasi muda saat ini dinilai perlu mendapatkan penguatan nilai-nilai kebangsaan agar tidak tergerus oleh arus globalisasi dan informasi yang serba cepat.
“Kami beranggapan bahwa masih banyak masyarakat yang belum paham sepenuhnya tentang Empat Pilar ini. Maka dari itu, tugas kami di MPR RI adalah untuk terus menyosialisasikan dan menghidupkan kembali semangat kebangsaan,” ujar anggota MPR RI, Iyet Bustami saat melakukan kunjungan ke kota Bagansiapiapi pada Selasa (7/10) siang.
Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan secara formal, tetapi juga melalui pendekatan budaya dan dialog interaktif dengan masyarakat. Harapannya, nilai-nilai seperti toleransi, adat, dan semangat persatuan dapat kembali tumbuh kuat di tengah kehidupan sosial masyarakat.
Kegiatan turun langsung ke Dapil masing-masing menjadi salah satu strategi utama dalam menyampaikan pesan kebangsaan. Dengan hadir di tengah masyarakat, para anggota MPR RI dapat berdialog langsung dan mendengar aspirasi serta tantangan yang dihadapi masyarakat dalam memahami Empat Pilar.
Selain itu, pendekatan kepada generasi muda menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Anak-anak muda dianggap sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang perlu dibekali dengan pemahaman kebangsaan yang kokoh dan menyeluruh.
“Empat Pilar ini bukan sekadar teori, tapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami berharap kegiatan ini bisa memperkuat akar budaya dan nilai-nilai toleransi di kalangan anak-anak muda,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, MPR RI berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sosialisasi Empat Pilar bukan hanya tugas formal, tetapi juga panggilan moral untuk menjaga keutuhan Indonesia.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, MPR RI optimis bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar akan semakin mengakar di hati masyarakat, khususnya generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan bangsa. (zal)
