PPLP Tenis Meja Riau Pulang Dengan Tangan Hampa

PPLP Tenis Meja Riau Pulang Dengan Tangan Hampa

PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Tim Tenis Meja Pusat Pembinaan dan Latihan olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Riau harus mengakui kelemahanya setelah bersaing pada Kejuaraan Nasional cabang olahraga tenis meja antar PPLP 2014 di Palembang Sumatra Selatan 19 - 23 Agustus lalu. Pasalnya, dalam kejuaraan tersebut tim tenis meja Riau tidak mengantongi satu medali pun.

Tidak mendapatkan hasil apapun bukan tanpa alasan. Evaluasi sekaligus kritik terhadap pembinaan serta minimnya kompetisi reguler yang digelar di daerah. Terlebih masih minimnya jam terbang para atlet tersebut.

Untuk ikut dalam kejurnas antar PPLP tersebut, Dispora Riau mengutus atlet pelajar yang dibina di SMA Olahraga. Delapan atlet terdiri empat atlet putra dan empat atlet putri.

Asisten pelatih tenis meja, Usfandi mengakui, atletnya tak berdaya dalam kejurnas tahun ini. Menurutnya, hal tersebut disebabkan minimnya pengalaman dan jam terbang selama ini di daerah.

"Harus kita akui, jam terbang mereka mempengaruhi mental saat bertanding. Soalnya, ketika latihan pengamatan kita mereka sudah bermain baik. Namun, saat bertanding, baru kita lihat ada muncul demam panggung," kata Usfandi.

Ia menjelaskan, suasana kompetisi di daerah tak terbangun, lantaran jarang diadakan iven-iven secara reguler. Berbanding terbalik dengan ramainya iven-iven di Pulau Jawa, yang tiap bulan selalu saja ada kompetisi.

Menurutnya, demam panggung dan persoalan mental hanya bisa diatasi dengan semakin seringnya atlet bertanding, khususnya ke luar daerah. Pengalaman yang minim itu membuat anak-anak grogi saat bertanding.

"Ini juga menjadi evaluasi bagi kita, termasuk bagi Pengprov PTMSI dan Pengcab PTMSI di daerah. Juga dari stakeholder olahraga terkait untuk membuat iven-iven reguler sebagai ajang uji tanding dan membangun kompetisi," jelas Usfandi.

Meski tak berhasil membawa pulang medali, namun ada satu yang membuat bangga atlet Riau. Di mana salah satu atletnya, yakni Ashabal Khairi menjadi atlet pantauan SMA Olahraga Ragunan. Khairi yang sempat masuk dalam babak delapan besar, dinilai sudah bermain baik sehingga pengelola SMA Olahraga Ragunan tertarik untuk merekrutnya.

Gagal di kejurnas antar PPLP tahun ini, menurut Usfandi juga menjadi ajang evaluasi dan kalkulasi kekuatan Riau dalam iven nasional lainnya. Termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja yang berlangsung di Jatim, Desember mendatang.

Sementara itu, yang menjadi juara umum pada iven tersebut yakni, Sekolah Khusus Olahraga Ragunan dengan memperoleh 25 medali emas, 21 perak dan 8 medali perak.**(ard)

 

Berita Lainnya

Index