BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) di Pulau Rupat sebaiknya dikaji ulang. Untuk meningkatkan layanan di bidang kesehatan di pulau Rupat, memperbanyak Puskesmas Rawat Inap dan menempatkan sejumlah dokter spesialis dirasa sudah cukup.
“Rumah sakit yang ada di Bengkalis saja banyak persoalan, mulai dari alat radiolgi yang rusak sudah berbulan-bulan, keberadaan dokter spesialis yang masih kurang sampai kepada persoalan obat-obatan yan selalu putus. Jangan-jangan kalau di Rupat juga dibangun rumah sakit persoalan yang sama juga bakal terjadi,” ujar ketua Forum Peduli Bengkalis, Rozali SH, Kamis (28/8/14).
Rozali lebih sepakat kalau pemerintah lebih memperbanyak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk kampung-kampung yang lokasinya jauh dari pusat layanan kesehatan, sebaiknya dibangun Puskesmas rawat inap.
“Kalau tak salah saat ini di pulau Rupat hanya ada satu puskesmas rawat inap. Sejatinya untuk pulau Rupat minimal ada 2 atau bahkan tiga puskesmas rawat inap,” sebut Rozali lagi.
Disamping infrastruktur gedungnya dibangun, pemerintah juga harus menempatkan sejumlah dokter di puskesmas tersebut. Setidaknya di masing-masing puskesmas itu ada dokter spesialisnya.
“Saya tidak memandang hanya di Rupat tapi juga di beberapa daerah atau Kecamatan lain di Bengkalis ini Bantan misalnya, saat ini baru ada satu puskesmas rawat inap di Selatbaru, sudah sangat layak dibangun puskesmas rawat inap lainnya di Pambang atau Kembung Luar, karena desa-desa di ujung pulau Bengkalis ini sangat jauh menuju RSUD Bengkalis dan Puskesmas Selatbaru, ”saran Rozali.
Begitupun di Kecamatan Bengkalis, juga dipandang layak dibangun Puskesmas rawat inap di desa Ketemputih atau Kelemantan, “untuk kasus sakit yang membutuhkan penanganan cepat, merujuk ke RSUD Bengkalis itu sangat jauh, apalagi kondisi infrastruktur jalan belum bagus. Jadi, untuk desa-desa tertentu saya pikir layak dibangun puskesmas rawat inap, ”sarannya. (bp)
###
